Rencana Piala Dunia Dua Tahunan Gagal Terlaksana?
Kompas sport | 31 Maret 2022, 21:20 WIBJAKARTA, KOMPAS.TV - Rencana FIFA untuk menggelar Piala Dunia dua tahun sekali hampir dipastikan gagal setelah Gianni Infantino membantah bahwa itu adalah ide darinya.
Presiden FIFA itu mengatakan bahwa memang tim yang dipimpin Arsene Wenger melakukan uji kelayakan untuk menggelar Piala Dunia dua tahunan.
Namun pada akhirnya Piala Dunia, menurut Infantino, justru akan berdampak buruk.
“Izinkan saya mengklarifikasi satu hal di sini - dan saya ingin berbicara tentang beberapa diskusi dan spekulasi tentang Piala Dunia dua tahunan," kata Infantino dalan Kongres FIFA, Kamis (31/3/2022) dikutip dari The Sun.
“FIFA belum mengusulkan Piala Dunia dua tahunan," ucapnya.
“Biar jelas prosesnya. Di Kongres tahun lalu, 88 persen asosiasi meminta kami untuk mempelajari kelayakan itu (Piala Dunia dua tahunan) dan beberapa proyek lainnya."
“FIFA, di bawah Arsene Wenger, melakukan itu. Kami memelajari kelayakannya."
“Tapi FIFA tidak mengusulkan apa-apa."
Baca Juga: 75 Persen Pemain Sepak Bola Tolak Piala Dunia Dua Tahunan
“FIFA sampai pada kesimpulan bahwa itu layak tetapi akan memiliki masalah dan dampak yang merugikan."
“Fase berikutnya adalah konsultasi dan diskusi dan mencoba menemukan kesepakatan dan kompromi, untuk menemukan apa yang paling cocok untuk semua orang."
“Yang penting adalah rasa hormat terhadap institusi sepak bola dan piramida, dengan FIFA di puncak, di mana setiap orang memiliki peran mereka sendiri," tutur pria asal Italia itu.
Hal ini tentu mengejutkan, mengingat beberapa waktu belakangan Infantino getol untuk mempromosikan Piala Dunia dua tahunan.
Namun pernyataan ini menjadi kabar baik bagi UEFA yang dipimpin Aleksander Ceferin dan asosiasi klub Eropa yang sebelumnya menolak gagasan memangkas jarak penyelenggaraan turnamen terakbar sepak bola itu.
Infantino pun menjelaskan pihaknya kini fokus untuk menggelar turnamen yang lebih banyak untuk usia muda serta wanita.
“Kami membutuhkan kompetisi internasional antar benua tetapi masa depan lebih dari itu dan tidak boleh direduksi menjadi Piala Dunia atau kompetisi," lanjutnya.
“Masa depan adalah sepak bola wanita, kalender baru, dan sepak bola remaja, dengan Piala Dunia untuk tim remaja setiap tahun dan menggandakan jumlah peserta untuk memberikan lebih banyak peluang di tingkat global," pungkasnya.
Baca Juga: UEFA Desak FIFA Segera Batalkan Rencana Piala Dunia Dua Tahunan
Penulis : Rizky L Pratama Editor : Hariyanto-Kurniawan
Sumber : The Sun