Dikabarkan Bakal Jadi Pemilik Chelsea, Siapa Hansjorg Wyss?
Football inside | 3 Maret 2022, 12:54 WIBYOGYAKARTA, KOMPAS.TV - Kepemilikan Chelsea terkena imbas dari invasi Rusia sejak Kamis (24/2/2022) ke Ukraina.
Taipan pemilik klub berjuluk the Blues itu, Roman Abramovich yang dikenal memiliki kedekatan dengan Presiden Rusia Vladimir Putin, terus mendapatkan tekanan atas tindakan negara itu.
Abramovich dikabarkan telah menawarkan Chelsea kepada miliarder Swiss, Hansjorg Wyss. Lantas siapa sebenarnya Hansjorg Wyss?
Sebelum dikabarkan menjual klub yang bermarkas di Stamford Bridge itu, Abramovich menyerahkan kepengurusan dan perawatan Chelsea FC kepada dewan direksi yayasan amal klub.
Kabar tawaran Abramovich ke Wyss dilansir oleh media asal Swiss, Blick.
Wyss secara terbuka sudah mengakui bahwa ia menjalin komunikasi dengan Abramovich.
Baca Juga: Pernyataan Lengkap Abramovich: Chelsea Dijual, Utang The Blues Dihapus
"Sama seperti oligarki lainnya, Abramovich sedang panik. Dia ingin menjual semua asetnya di Inggris," ungkap Wyss dikutip Kompas.com, Kamis (3/3/2022).
"Saya dan tiga orang lainnya menerima penawaran pada hari Selasa untuk membeli Chelsea dari Abramovich."
"Sampai hari ini, saya masih belum mengetahui harga jual Chelsea. Saya bisa membayangkan membeli Chelsea bersama mitra. Jika membeli Chelsea, saya akan bersama konsorsium yang terdiri dari enam sampai tujuh investor," tutur Wyss.
Profil Hansjorg Wyss
Dilansir dari Goal International, Hansjorg Wyss, miliarder asal Swiss, merupakan pengusaha yang kini berusia 86 tahun kelahiran Bern pada 19 September 1935.
Hansjorg Wyss mendirikan dan mantan presiden Synthes Holding AG, sebuah perusahaan produsen prangkat medis asal Swiss.
Wyss kini menjadi chairman organisasi amal Wyss Foundation yang berbasis di Washington, Amerika Serikat.
Wyss Foundation adalah yayasan yang telah menyediakan dana untuk konservasi, jurnalisme lingkungan, pendidikan, museum, dan advokasi politik progresif.
Hansjorg Wyss merampungkan pendidikan di Institut Federal Swiss di Zurich pada akhir 1950-an. Ia melanjutkan studi ke Harvard Business School di Amerika Serikat.
Baca Juga: Ditawari Abramovich untuk Beli Chelsea, Miliarder Swiss: Mintanya Terlalu Banyak
Sejak 1960-an, Wyss mulai mengembangkan kariernya di Negeri Paman Sam. Selain bekerja di bidang manufaktur medis, Wyss berkarier di layanan infrastruktur pemerintah, industri baja, dan menjual pesawat terbang.
Pada 1999, Hansjorg Wyss mendirikan Synthes yang berbasis di Solothurn, Swiss, dan West Chester, Pennsylvania, Amerika Serikat.
Synthes berkembang menjadi perusahaan produsen materi implan terbesar di dunia untuk memperbaiki patah tulang. Perusahaannya juga memproduksi peralatan bedah dan biomaterial canggih.
Pada 2012, Wyss menjual Synthes kepada korporasi raksasa asal Amerika Serikat, Johnson & Johnson, senilai 20 miliar dollar AS atau sekitar Rp 287,5 triliun.
Wyss Foundation yang didirikan Hansjorg Wyss memiliki aset mencapai 2 miliar dollar AS (Rp 28,7 triliun) pada 2021.
Menurut laporan Forbes, Hansjorg Wyss pada 2021 ditaksir memiliki kekayaan mencapai 5,8 miliar dollar AS atau sekitar Rp 83,3 triliun.
Baca Juga: Thomas Tuchel: Invasi Rusia ke Ukraina Ganggu Persiapan Chelsea Jelang Final Carabao Cup
Penulis : Kiki Luqman Editor : Purwanto
Sumber : Kompas TV