Arifin Panigoro dan Perjuangan Menggagas Liga Primer Indonesia
Kompas sport | 28 Februari 2022, 08:53 WIBJAKARTA, KOMPAS.TV - Arifin Panigoro pernah buat gebrakan dengan menggagas Liga Primer Indonesia (LPI). Lalu, secara perlahan LPI menjadi tandingan Liga Super saat itu.
LPI digagas tak lain adalah untuk menyelenggarakan kompetisi sepak bola nasional yang lebih bersih. Bahkan, Arifin Panigoro menyebut LPI sebagai liga reformasi, era baru idustri sepak bola Indonesia.
"Kita ingin bisa menggelar sebuah kompetisi yang lebih bersih. LPI bertujuan untuk itu," kata Arifin pada Senin, 11 Oktober 2010, seperti dikutip dari Antara.
LPI lahir dari keprihatinan Arifin, yang juga pendiri Yayasan Pembina Olahraga Indonesia, melihat prestasi sepak bola Tanah Air saat itu. Tahun itu, sepak bola Indonesia puasa gelar, 20 tahun tanpa prestasi yang membanggakan.
Prestasi tertinggi yang diperoleh saat itu antara lain medali emas SEA Games 1991 Manila, Filipina. Setelah itu, Indonesia hanya mendapatkan kegagalan demi kegagalan, termasuk turnamen AFF Cup 2010.
Faktor utama penurunan prestasi itu, kata Arifin Panigoro, adalah karena buruknya kompetisi sepak bola di Tanah Air. Kehilangan kredibilitas dan tidak adanya pembinaan.
Baca Juga: Arifin Panigoro, Pengusaha Berjuluk Raja Minyak Meninggal Dunia
Dorong Sepak Bola Jadi Lahan Bisnis
Selain dua faktor di atas, Arifin Panigoro juga menyinggung soal ketergantungan klub terhadap Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD).
Arifin Panigoro menandaskan, LPI mendorong sepak bola sebagai lahan bisnis yang menguntungkan. Sehingga menarik perusahaan-perusahaan besar untuk terlibat di dalamnya.
"Sepak bola profesional tidak boleh menggunakan uang rakyat atau APBD," kata Arifin.
Arifin Panigoro menjelaskan, lahirnya LPI adalah bentuk pelaksanaan hasil Kongres Sepak Bola Nasional (KSN) yang berlangsung di Malang, Jawa Timur, Maret 2010. Hasilnya sudah diterima seluruh pemangku kepentingan (stakeholders) sepak bola nasional dan bertujuan membantu perbaikan prestasi persebakbolaan Indonesia.
Selain itu, LPI juga akan menggunakan wasit asing dari berbagai negara berkualitas FIFA, pemain berketerampilan tinggi, dan pelatih ternama. Hal itu untuk meningkatkan kualitas kompetisi.
Kompetisi sepak bola LPI pertama kali digelar di Solo pada Sabtu (8/1/2011). Kompetisi anyar itu diikuti 19 klub dari berbagai daerah di Indonesia.
Baca Juga: Bikin Adem, Aji Santoso Buka Suara Usai Akademi Sepak bola Miliknya Diduga Dirusak Suporter
Pembaru Sepak Bola Tanah Air Itu Berpulang
Arifin Panigoro, yang juga dikenal sebagai pemilik Medco Group, perusahaan pertambangan minyak dan gas bumi swasta terbesar di Indonesia meninggal dunia.
Dari informasi yang didapat, Arifin Panigoro tutup usia di 76 tahun pada hari Minggu, 27 Februari 2022 pukul 02.29 waktu Rochester Minneapolis, Amerika Serikat atau Senin dinihari (28/2/2022) pukul 03.29 WIB.
Adapun rumah duka dikethaui berlokasi di Griya Jenggala – Jl. Jenggala 1 No. 2, Jakarta. Sementara, waktu tempat pemakaman masih akan diinformasikan kemudian.
Arifin Panigoro dikenal luas sebagai pengusaha dan juga politisi. Dia juga tercatat pernah bergabung di Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP).
Pria berdarah Gorontalo ini lahir 14 Maret 1945 dan dikenal sebagai pengusaha Indonesia di bidang migas. Tak heran ia sempat dijuluki "Raja Minyak Indonesia".
Arifin Panigoro dikenal sebagai pendiri dan pemilik Medco Energi yaitu perusahaan pertambangan minyak dan gas bumi swasta terbesar di Indonesia.
Almarhum sempat menjadi anggota PDIP pada kurun 1999-2005. Arifin menjadi Ketua Fraksi PDIP di DPR RI pada 2022-2003.
Kemudian pada 2005 Arifin mundur dari PDIP lalu mendirikan partai baru bernama Partai Demokrasi Pembaruan.
Baca Juga: Ikut Liga Super Eropa, FIFA Siap Larang Pemain Bermain di Piala Dunia
Penulis : Hedi Basri Editor : Desy-Afrianti
Sumber : Kompas TV/Antara