Jelang PSM vs Persib, Kedua Tim Desak LIB Segera Atasi Masalah Covid-19 di Liga 1
Kompas sport | 1 Februari 2022, 20:50 WIBGIANYAR, KOMPAS.TV - Jelang duel pekan 22 Liga 1 2021-22 antara PSM vs Persib, kedua tim sama-sama mendesak PT Liga Indonesia Baru (LIB) untuk segera mengatasi masalah Covid-19.
Duel PSM vs Persib sendiri rencananya bakal digelar di Stadion Kapten I Wayan Dipta, Gianyar, Rabu (2/2/2022) sore WIB.
Seperti diketahui, Kasus Covid-19 di Liga 1 2021-22 tengah melonjak drastis.
LIB melaporkan adanya 52 pemain dan 16 ofisial yang positif dan telah menjalani karantina.
Ke-68 orang tersebut hadir dari 12 klub Liga 1, tak terkecuali Persib Bandung dan PSM Makassar.
Kedua klub tersebut melaporkan adanya pemain mereka yang positif pada Sabtu (29/1/2022) lalu.
Baca Juga: Liga 1 Diterjang Badai Covid-19, Ketum PSSI: Sistem Bubble-to-Bubble Harus Diterapkan Serius
Persib Bandung mengumumkan ada 9 orang di skuad mereka yang terpapar virus corona.
Sedangkan PSM mengonfirmasi bek asal Inggris, Adam Mitter mendapat hasil tes positif.
Pelatih fisik Persib, Yaya Sunarya yang menggantikan Robert Alberts dalam konferensi pers jelang laga, meminta operator liga untuk menaruh perhatian lebih kepada kasus Covid-19 Liga 1 ini.
"Sebetulnya PT LIB sejak awal membuat skema kompetisi yang disesuaikan dengan pandemi seperti itu," terang Yaya.
"Tetapi, mungkin ada yang luput, akhirnya ada yang teledor dan penyebarannya tidak bisa dikontrol. Tentunya ini jadi perhatian buat LIB dan klub seperti yang kami alami kemarin," katanya.
"Tentunya jadi perhatian untuk keberlangsungan Liga. Orang-orang yang berkompeten menangani hal ini bakal menyelesaikannya dengan bijak," tegas Yaya.
Baca Juga: Kasus Covid-19 Liga 1 Melonjak, PT LIB: Pemain Jangan Berkeliaran Lagi
Sepemahaman dengan Yaya, juru taktik PSM asal Belanda, Joop Gall mengingatkan betapa rentannya semua instrumen Liga 1 terhadap paparan Covid-19 varian omicron.
"Seluruh dunia mengalami fase Omicron ini dan tahu bahwa varian ini menyebar dengan cepat," sebut Joop Gall.
"Kita tidak bisa naif bahwa setiap orang punya kemungkinan untuk terinfeksi virus corona. Bukan hanya pemain, asosiasi dan operator yang ada di sana harus mencarikan solusi pengimplementasian hala-hal ketika kondisi memburuk," katanya.
Penulis : Gilang Romadhan Editor : Deni-Muliya
Sumber : Kompas TV