Liga 1 Diterjang Badai Covid-19, Ketum PSSI: Sistem Bubble-to-Bubble Harus Diterapkan Serius
Kompas sport | 1 Februari 2022, 20:13 WIB“Kalau bicara Covid-19 varian Omricon, di mana pun sekarang ada. Tidak hanya di Bali, tetapi juga di daerah lain. Yang paling penting saat ini adalah prokes dan jaga kesehatan bersama-sama,” lanjutnya.
Selain itu, Iwan mengaku PSSI dan PT LIB akan terus mengevaluasi gelaran liga. Eks Kapolda Jawa Barat ini menyebut pihaknya selalu berkomunikasi dengan Dirut PT LIB terkait penyelenggaraan kompetisi.
Sejauh ini, menurut Satgas Covid-19 PSSI dan PT LIB, dr. Alfian Nur Asyhar, total ada 68 orang dari 12 tim di Liga 1 2021-22 yang dikonfirmasi positif Covid-19. Rinciannya adalah 52 pemain dan 16 ofisial.
Temuan kasus Covid-19 di Liga 1 pun terjadi berturut-turut. Sejak 29 Januari, tercatat ada tujuh klub yang mengumumkan kasus Covid-19 secara bergantian.
Baca Juga: 68 Orang di Liga 1 Positif Covid-19, LIB: Tingkat Kesembuhan Pemain Bervariasi
Iwan Bule menyebut para pemain dan staf yang positif Covid-19 sudah dikarantina di sebuah hotel di Bali.
Ia juga menyatakan bahwa pihak penyelenggara terus memonitor wabah di klub-klub kontestan. Kata dia, PT LIB rutin melakukan swab PCR kepada pemain sebelum pertandingan.
Senada dengan Iwan, Direktur Operasional PT LIB Sudjarno menyebut penerapan prokes mesti diperketat. Ia berharap para pemain serius menaati sistem bubble-to-bubble dan tidak lagi berkeliaran.
"Harapan kita tidak ada lagi yang berkeliaran, tidak ada lagi yang jalan-jalan sendirian, (semua) hanya untuk kegiatan untuk klub," kata Sudjarno dikutip BolaSport.
"Beberapa klub memang menerapkan itu, tapi ada satu dua klub mungkin ada yang agak lalai. Itu yang kita harus benahi sama-sama."
"(PT) LIB membenahi, PSSI juga membenahi, kemudian klub juga membenahi," pungkasnya.
Baca Juga: Pertandingan Terlalu Malam, Jadwal Liga 1 Seri Keempat Berantakan dan Bikin Rugi Para Atlet
Penulis : Ikhsan Abdul Hakim Editor : Gading-Persada
Sumber : Kompas TV