Mimpi Christian Eriksen Membela Denmark di Piala Dunia 2022
Kompas sport | 5 Januari 2022, 16:53 WIB"Apakah saya akan dipilih (atau tidak) adalah hal lain. Tapi itu mimpi saya untuk kembali."
"Saya yakin saya bisa karena saya tidak merasa berbeda. Secara fisik, saya kembali dalam kondisi prima," ujarnya.
"Mimpi saya adalah bergabung kembali dengan tim nasional dan bermain di Parken lagi dan membuktikan bahwa itu hanya sekali dan tidak akan terjadi lagi," kata Eriksen.
“Saya ingin membuktikan bahwa saya telah melangkah dan saya bisa bermain [untuk] tim nasional lagi."
Baca Juga: Tak Boleh Main di Italia Gara-gara Pakai ICD, Inter Milan Izinkan Christian Eriksen Pindah
"Sekali lagi, terserah manajer untuk menilai level saya. Tapi jantung saya bukan halangan," tegas Eriksen.
Eriksen juga mengucapkan banyak terima kasih atas berbagai dukungan yang terus ia terima selama menjalani masa-masa sulit di kariernya.
"Itu sangat luar biasa, juga hal sangat baik untuk semua orang."
“Saya berterima kasih kepada orang-orang yang saya temui secara langsung, saya berterima kasih kepada para dokter, rekan tim saya, dan keluarga mereka secara langsung," ucap Eriksen.
“Tetapi semua penggemar yang telah mengirim ribuan surat, email, dan bunga, atau yang mendatangi saya di jalan di Italia dan Denmark, saya berterima kasih kepada mereka semua atas dukungan yang saya dapatkan dari seluruh dunia yang membantu saya melalui ini," ucapnya lagi.
Sementara itu menurut sang agen, Martin Schoots, Eriksen berada dalam kondisi yang sangat baik.
Schoots pun mengatakan bahwa sang klien membuka kemungkinan berkarier di mana pun termasuk di Inggris.
Eriksen sempat membela Tottenham Hotspur selama enam setengah musim sebelum akhirnya gabung ke Inter Milan.
“Ini berjalan sangat baik untuk Christian,” kata Schoots.
“Dia menjalani semua pemeriksaan medis sebelum Natal dan hasilnya sangat bagus, kami berharap dia terlibat dalam latihan kelompok dengan beberapa tim di bulan Januari ini," ujarnya berharap.
Baca Juga: Christian Eriksen: Saya Sudah Mati Selama 5 Menit
Penulis : Rizky L Pratama Editor : Desy-Afrianti
Sumber : The Guardian