Final Leg II AFF 2020: Mengembalikan Evan Dimas, Kunci Shin Tae-yong Bisa Redam Thailand
Kompas sport | 1 Januari 2022, 16:34 WIBJAKARTA, KOMPAS.TV - Dalam konferensi pers jelang final leg kedua AFF 2020 timnas Indonesia vs Thailand, Jumat (31/12/2021), Shin Tae-yong tampak membawa Evan Dimas untuk mendampinginya berbicara kepada wartawan.
Evan yang sejatinya adalah kapten pertama timnas Indonesia, sekaligus jenderal lini tengah timnas, belakangan memang jarang mendapatkan peran starter dalam skema Shin Tae-Yong dalam gelaran AFF 2020 ini.
Tercatat, Evan hanya dua kali jadi starter, yakni lawan Laos dan Kamboja di dua pertandingan. Meskipun selalu tampil di 6 pertandingan timnas, tapi sisa pertandingan lainnya, termasuk pertandingan penting lawan Vietnam dan Final lawan Thailand, Evan selalu masuk sebagai cadangan.
Alasannya, kata STY, adalah soal strategi. Padahal, dalam momen sepenting final lawan Thailand, Evan adalah pemain yang paling pengalaman di tim selain Fachrudin Aryanto, bek timnas. Keduanya juga tampil dalam final AFF 2016 lalu.
“Leg pertama tidak sesuai harapan. Kita semua pemain sedih, tapi kita harus lupakan pertandingan. Fokus ke leg kedua dan datang dengan rasa haus akan kemenangan,” papar Evan Dimas dalam konferensi pers tersebut.
Baca Juga: Final Piala AFF 2020 - Shin Tae-yong: Kami Tidak Takut, Kami Pasti Menang
Strategi Shin Tae-yong Lawan Thailand: Mengembalikan Peran Kunci Evan Dimas
Biasanya, Evan Dimas dalam komposisi taktik Shin Tae-yong selalu jadi kunci. Ia akan jadi pilihan kuartet lini tengah timnas, sebagai jenderal dalam komposisi 4-2-3-1 atau 4-5-1 andalan STY.
Itu terlihat dari pertandingan timnas saat dilatih juru taktik asal Korea tersebut sebelum AFF 2020, baik di kualifikasi piala dunia maupun di beberapa pertandingan ujicoba.
Ketika perhelatan AFF 2020 digelar, pemain bernomor punggung 6 tersebut justru terpinggirkan. Dan hanya bermain di pertandingan yang relatif enteng bagi timnas di awal grup, lawan Laos dan Kamboja.
Meski begitu, statistik menunjukkan, ketika bermain sebagai pengganti lawan Malaysia, pergerakannya mampu menjadikan gol keempat timnas dan memastikan tempat di semifinal.
Evan Dimas total sudah bermain 271 menit dengan catatan 2 goal dan dua assis. Selain itu, ia juga bisa membuat lini tengah lebih cair lagi.
Melawan Thailand dengan defisit 4-0 gol, tentunya Shin Tae-yong harus berpikir keras untuk bisa membuat permainan Indonesia lebih luwes.
Baca Juga: Pesan Khusus Mantan Pelatih Indonesia untuk Evan Dimas dan Kawan-kawan
Jika di pertandingan sebelumnya lini tengah selalu diisi Alfeandra Dewangga-Rachmat Irianto, ada baiknya mengganti salah satunya dengan Evan Dimas.
Atau, bisa jadi tetap menggunakan kuartet dua pivot tersebut dan menaruh posisi Ricky Kambuaya yang biasanya di depan striker untuk jadi false 9, istilah untuk striker yang terus bergerak di depan layaknya gelandang. Ricky jadi false 9 saat timnas lawan Vietnam.
Maka, komposisinya timnas bisa begini 4-2-3-1 dengan kiper diisi Nadeo, full back kanan Kapten Asnawi, full back kiri Pratama Arhan yang sudah balik, sedangkan lini belakang antara Fachrudin Aryanto/Elkan Baggot dengan Rizky Ridho.
Dua gelandang bertahan Rachmat Irianto-Alfeandra Dewangga, sisi kanan Witan Sulaeman dan kiri antara Irfan Jaya atau Egy. Sedangkan sisanya ada Evan Dimas dan di depannya, Ricky Kambuaya.
Baca Juga: Shin Tae-yong dan Evan Dimas Optimis Timnas Indonesia Kalahkan Taiwan
Komposisi ini akan membuat timnas menguasai lini tengah dan bisa bertarung dengan para gelandang Thailand yang dikomandoi Chanatip Songkrasin, pemain terbaik Asia Tenggara saat ini yang mencetak dua gol lawan Indonesia di final leg pertama.
Di final yang cuma menyisakan 90 menit dan agregat 4-0, maka mau tidak mau timnas harus berani keluar menyerang, serta mengandalkan kecepatan seperti yang biasa ditunjukkan timnas.
Evan Dimas bisa jadi kunci untuk mengatur lini tengah. Kemampuan akselerasi dan umpannya masih yang terbaik di skuad timnas.
Paling tidak, dalam pertandingan nanti, Indonesia bisa menang dan pulang dengan kepala tegak. Syukur-syukur, jika bisa membuat keajaian dan membawa pulang AFF 2020 untuk kali pertama, bukan menambah daftar runner-up timnas untuk kali keenam dalam sejarah.
Penulis : Dedik Priyanto Editor : Vyara-Lestari
Sumber : Kompas TV