> >

Indonesia vs Thailand AFF 2020: Mengupas Taktik Shin Tae-Yong Menjelang Lawan Thailand

Kompas sport | 28 Desember 2021, 16:10 WIB

 

Shin Tae-Yong melatih timnas, saat lawan Thailand nanti di final AFF 2020, apakah main ofensif atau defensif? (Sumber: PSSI)

JAKARTA, KOMPAS.TV - Ada anekdot lucu terkait Shin Tae-Yong (STY) dan taktik yang ia pakai selama gelaran timnas Indonesia di Piala AFF 2020. Katanya, hanya ada dua sosok yang mengetahui taktik coach STY, pertama adalah diri dia sendiri dan kedua adalah bayangannya.

Anekdot itu muncul lantaran betapa gemarnya Shin Tae-Yong mengubah formasi selama gelaran AFF 2020. Hampir di setiap pertandingan STY menerapkan formasi yang berubah-ubah.  

Mulai dari 4-2-3-1 saat menghadapi Laos dan Kamboja, atau 5-4-1 saat menahan imbang Vietnam dengan tiga kuartet pemain di belakang diapit dua fullback, Pratama Arhan atau Edo di tepi kiri dan Asnawi di Kanan hingga komposisi 4-2-2-2 saat melawan Malaysia.

Ketika menghadapi Singapura di dua leg semifinal, STY memakai pola 4-2-3-1 dengan sedikit perombakan  khususnya di lini belakang dan depan.  

"Sebagai tim, kalau mengubah formasi, lawan akan sulit membaca dan menganalisis kami. Tapi, sebenarnya kami juga sulit jika mengubah-ubah formasi setiap kali,'' kata Shin Tae-yong.

Namun, ada beberapa pemain kunci yang jadi andalan STY dalam gelaran timnas. Para pemain itu menjadi pilar timnas Indonesia dan jadi andalan taktik pelatih asal Korea Selatan itu.

Baca Juga: Indonesia vs Thailand di Final Piala AFF 2020: Duel 2 Tim yang Dilarang Kibarkan Bendera Negara

Shin Tae-Yong dan Formasi Bertahan 5-4-1 Menghadapi Thailand, Raja Asia Tenggara

Shin Tae-Yong pernah mengatakan, soal kegemarannya mengotak-atik formasi ini tergantung lawan. Ini juga terkait taktik yang akan ia pasang jika bertemu lawan, apakah akan ofensif ataukah defensif.

''Jadi, selalu ada patokan di setiap formasi, apa yang saya inginkan, saya ubah sedikit demi sedikit tergantung kelemahan tim kami, dan juga tergantung lawan yang dihadapi. Jadi, taktik pun akan berubah,'' kata dia.

Jika merujuk pada kebiasaan Shin Tae-Yong, bisa jadi komposisi akan berubah lagi dan tergantung dari analisisnya terhadap tim Thailand.

Kemungkinan besar timnas akan memakai komposisi tiga bek lagi seperti halnya melawan Vietnam. Namun bedanya, STY sepertinya akan lebih mengoptimalkan sisi kecepatan dari dua tepi timnas, yakni Witan Sulaeman atau Irfan Jaya/Egy Maulana Vikri di sisi kanan.

Baca Juga: Tak Hanya Pikirkan Final Piala AFF, Shin Tae-yong: 10 Tahun Lagi, Bola Indonesia Bisa Lebih Baik

Secara permainan, Thailand beda dengan Vietnam. Jika Vietnam kerap bermain spartan dan menguasai bola, Thailand tidak begitu agresif.

Thailand dalam dua pertandingan terakhir di semifinal lawan Vietnam bermain rapi dan nyaris tidak melakukan pressing sekeras Vietnam.

Kolektivitas tim tampaknya menjadi kunci anak asuh Alexandre Polking ini. Selain itu, mereka akan memanfaatkan kematangan raja gol Asia Tenggara Terasil Dangda dan ‘Messi Thailand’ Chanata yang penuh kreativitas.

Kecerdasan dan kolektivitas Thailand ini yang nantinya bakal dihadapi oleh Asnawi cs. Coach Shin Tae-Yong tentu saja harus memutar otak lebih.

Baca Juga: Pratama Arhan Dipastikan Absen Bela Timnas Indonesia di Final Piala AFF 2020 Kontra Thailand

Formasi 5-4-1 tampaknya bakal dipilih oleh STY menghadapi Thailand. Nadeo tetap jadi Kiper, disisi tiga kuartet, Elkan Baggot, Fahcrudin Aryanto, Rizky Ridho, dan diapit Asnawi di kanan, serta Edo Febriansyah di kanan.

Lini tengah bisa menggeser Alfeandra Dewangga dan Rachmat Irianto, keduanya bisa jadi jangkar untuk memecah lini tengah Thailand yang dikomandai Chanatip Songkrasin. 

Lini depan bisa Irfan Jaya atau Egy Maulana di kanan, dan Witan Sulaeman diri serta Ricky Kambuaya ditaruh di depan seperti lawan Singapura.

Bisa jadi Evan Dimas dimasukkan di babak kedua dan menarik Rizky Ridho serta menempatkan Alfendra Dewangga di antara dua bek.

Opsi ini bisa jadi akan diterapkan STY seperti halnya pertemuan terakhir timnas vs Thailand di Kualifikasi Piala Dunia yang berakhir seri 2-2.

Ketika itu, lini tengah jadi duel yang cukup keras, tapi timnas masih mengimbangi dengan Rachmat Irianto sebagai jenderal.

Waktu itu, penguasaan bola Indonesia hanya 34 persen berbanding terbalik dengan Thailand 66 persen, namun secara akurasi tendangan ke arah gawang hampir sama, 4 kali.

Berdasarkan hasil itu, tampaknya Coach STY sudah tahu apa yang akan dilakukan dan publik juga menanti, apakah timnas mampu menggulung Raja Asia Tenggara itu. 

Penulis : Dedik Priyanto Editor : Iman-Firdaus

Sumber : Kompas TV


TERBARU