Dihukum 3 Kartu Merah, Pelatih Singapura Legawa atas Keputusan Wasit
Kompas sport | 26 Desember 2021, 11:18 WIBSINGAPURA, KOMPAS.TV - Timnas Singapura kalah dari Indonesia dalam semifinal Piala AFF 2020, Sabtu (25/12/2021). Tuan rumah dibekuk Merah Putih dengan agregat 5-3.
Kekalahan Singapura diwarnai sejumlah keputusan wasit yang kontroversial. Wasit Matar Ali Al-Hatmi juga bersikap tegas kepada tuan rumah dan mengeluarkan tiga kartu merah.
Kekurangan pemain membuat The Lions kewalahan menghadapi Witan Sulaeman dan kawan-kawan.
Kendati secara heroik sempat unggul 1-2 dengan sembilan pemain, Singapura akhirnya menyerah dengan skor 4-2.
Penampilan spartan Haris Harun dan kawan-kawan pun mendapat pujian dari sang pelatih, Tatsuma Yoshida.
Walaupun Safuwan Baharudin dan Irfan Fandi diganjar kartu merah, kemudian Hassan Sunny menyusul pada menit akhir tambahan waktu, Singapura tetap merepotkan Indonesia hingga 120 menit.
Baca Juga: Soal Drama Pertandingan Indonesia vs Singapura, Pelatih Thailand: Itu Luar Biasa!
“Saya berkata ke anak-anak sebelum pertandingan untuk mengambil kesempatan ke final. Jawabannya ada di performa mereka. Ini adalah performa terbaik yang saya lihat dari para pemain sejak saya datang ke Singapura,” kata Yoshida dalam konferensi pers pascalaga.
Yoshida pun menolak mengkritik keputusan wasit. Pelatih asal Jepang itu legawa dengan kebijakan Matar Ali Al-Hatmi.
“Wasit adalah wasit. Mereka mengatakan pelanggaran, ya pelanggaran. Mereka mengatakan kartu merah, ya kartu merah. Kami harus menerimanya. Itulah sepakbola,” lanjut pelatih 47 tahun tersebut.
Meskipun gagal lolos ke final, Ikhsan Fandi dan kawan-kawan sendiri patut berbangga. Ini adalah partisipasi semifinal AFF pertama Singapura sejak 2012.
Sementara itu, Indonesia akan menantang pemenang laga Vietnam vs Thailand di babak final. Partai Vietnam vs Thailand dijadwalkan pada Minggu (26/12/2021) pukul 19.30 WIB.
Baca Juga: 7 Drama di Pertandingan Semifinal Leg Kedua Piala AFF Indonesia vs Singapura
Penulis : Ikhsan Abdul Hakim Editor : Purwanto
Sumber : Kompas TV