Teknologi Pendeteksi Offside Otomatis akan Digunakan di Piala Dunia 2022 Qatar
Kompas sport | 27 Oktober 2021, 22:08 WIBJAKARTA, KOMPAS.TV - Teknologi yang secara otomatis mendeteksi apakah seorang pemain berada dalam posisi offside akan digunakan di Piala Dunia 2022 Qatar.
Teknologi yang disebut dengan Hawk-Eye ini akan menggunakan kamera yang mampu melacak pergerakan bola dan para pemain untuk menentukan apakah seorang pemain dalam posisi offside atau onside pada saat sebuah operan dilakukan.
Awalnya, sistem ini dikembangkan untuk mengirim pesan ke video assistant referee (VAR) yang kemudian memutuskan apakah pemain yang bersangkutan memang sudah berada di posisi offside atau tidak.
Tetapi teknologi tersebut kini bisa langsung mengirim pesan kepada hakim garis yang berada di sisi lapangan.
Sistem yang diterapkan dalam teknologi ini menggunakan 12 kamera yang ditempatkan di sekitar lapangan dan juga kecerdasan buatan yang memantau 29 titik di tubuh setiap pemain menggunakan 'sistem pelacakan pemain rangka'.
Pergerakan bola juga dilacak dan komputer akan dapat menentukan keputusan offside dalam waktu 0,5 detik secara real time.
Hawk-Eye sendiri telah dites secara tidak langsung di empat stadion milik klub-klub Liga Inggris - Chelsea, Liverpool, Manchester City dan Manchester United - musim ini.
Dilansir dari The Times, perusahaan yang mengembangkan Hawk-Eye ini telah mengabarkan kepada FIFA bahwa teknologi mereka akan siap digunakan di Piala Dunia 2022 Qatar.
Agar teknologi tersebut bisa digunakan di Piala Dunia 2022 Qatar, FIFA harus menyetujui sistem tersebut.
FIFA diklaim lebih memilih untuk memakai sistem dengan mengirim keputusan kepada VAR daripada ke hakim garis langsung sebelum membuat keputusan akhir.
Baca Juga: Presiden FIFA: Super Bowl Bisa Diadakan Tiap Tahun, Kenapa Tidak Piala Dunia Dua Tahun Sekali?
Meski begitu, jika teknologi ini nantinya semakin sempurna, bukan tidak mungkin keputusan offside akan langsung dikirimkan ke hakim garis.
Rencananya, teknologi ini juga akan menggantikan sistem VAR yang dianggap masih sering memberi keputusan yang kontroversial di tiap laga.
Jika FIFA setuju, penggunaan Hawk-Eye ini kemungkinan besar juga akan diuji coba di gelaran Piala Dunia Antarklub di Uni Emirat Arab pada Februari mendatang.
Sementara itu, Ketua Komite Wasit Inggris meyakini teknologi tersebut bisa diterapkan di Liga Premier di musim 2023/2024.
Arsene Wenger selaku Kepala Pengembangan Sepak Bola Global FIFA mendukung teknologi offside otomatis awal tahun ini.
"Otomatis berarti itu langsung dari sinyal ke hakim garis dan hakim garis memiliki lampu merah di arlojinya yang memberi tahu dia offside atau tidak offside," kata Wenger dikutip dari Daily Mail.
“Saat ini, kami memiliki situasi di mana para pemain berada di garis untuk melihat apakah mereka offside atau tidak."
"Rata-rata, waktu yang kami harus tunggu sekitar 70 detik, kadang 1 menit 20 detik, kadang sedikit lebih lama ketika situasinya sangat sulit untuk dipastikan."
"Ini sangat penting karena kami melihat banyak perayaan gol dibatalkan setelah itu karena situasi marginal dan itulah mengapa saya percaya ini adalah langkah yang sangat penting."
"Pada Piala Dunia 2022 Qatar, kami akan jauh lebih mampu membuat keputusan offside dengan sangat cepat. Dan itu akan lebih sedikit menghentikan permainan, karena itulah VAR yang menjadi sering disalahkan," tuturnya.
Baca Juga: Piala Dunia 2022 Qatar bakal Jadi yang Terakhir untuk Neymar
Penulis : Rizky L Pratama Editor : Vyara-Lestari
Sumber : Daily Mail