PSSI-nya Bulgaria Kisruh, Dmitiar Berbatov Dijagokan Jadi Ketua Baru
Kompas sport | 12 Oktober 2021, 23:22 WIB“Ini saatnya untuk perubahan radikal. Sepakbola Bulgaria harus diguncang sepenuhnya,” kata Berbatov kepada The Guardian.
Berbatov vs Mihaylov: Pertarungan Dua Ikon Sepak Bola Bulgaria
Dimitiar Berbatov merupakan top skor sepanjang masa Timnas Bulgaria, mengemas 48 gol dari 78 pertandingan.
Sementara itu, Borislav Mihaylov juga menorehkan karier internasional yang fenomenal. Mihaylov memegang rekor penampilan terbanyak kedua di Timnas Bulgaria, tampil dalam 102 pertandingan.
Jumlah penampilan eks penjaga gawang itu hanya diungguli oleh Stilliyan Petrov (105), mantan pemain yang kini mendukung Berbatov.
Dua ikon sepakbola Bulgaria itu akan bertarung memperebutkan kursi pemimpin otoritas sepakbola Bulgaria.
Berbatov menyerang lawannya dengan isu korupsi dan menjanjikan transparansi dalam tubuh BFU jika menjabat.
“Hasil-hasil yang kurang memuaskan, skandal yang terus terjadi, dugaan korupsi, insiden rasis di pertandingan lawan Inggris, polisi masuk ke markas BFU… semua ini menunjukkan ada di mana sepak bola Bulgaria sekarang,” kata Berbatov.
“Itu menunjukkan seberapa besar perubahan radikal yang dibutuhkan. Setelah mengatakannya, saya merasa siap untuk mengemban tanggung jawab untuk membawa perubahan itu,” imbuh top skor Liga Inggris 2010/11 tersebut.
Sementara itu, Mihaylov berkampanye mengenai peningkatan fasilitas sepak bola. Jika terpilih, ia berjanji akan membangun stadion-stadion baru.
“Stadion nasional yang baru perlu dibangun, ditambah beberapa stadion yang lebih kecil,” kata mantan pemain Levski Sofia itu.
Terkait insiden rasisme pada 2019, Mihaylov pun membela diri. Ia menuduh ada “skenario” untuk menggulingkan dirinya.
“Ketika Anda berada di atas, anginnya makin kencang. Semua orang tahu yang terjadi di pertandingan lawan Inggris itu hanya kebetulan. Bulgaria tidak pernah menjadi negara rasis; semuanya sudah diskenariokan,” kata Mihaylov kepada Sportal via The Guardian.
Mihaylov sendiri telah menjabat sebagai ketua BFU selama lima periode sejak 2005.
Penulis : Ikhsan Abdul Hakim Editor : Vyara-Lestari
Sumber : The Guardian