Berapa Kekayaan Pemilik Baru Newcastle United Dibanding 19 Owner Klub Liga Inggris Lain?
Kompas sport | 9 Oktober 2021, 08:30 WIBNEWCASTLE, KOMPAS.TV - Klub Liga Inggris, Newcastle United resmi diakuisisi saham mayoritasnya oleh Public Investment Fund (PIF) pada Kamis (7/10/2021) kemarin.
Lembaga penampungan dana umat dari milik pemerintah kerjaan Arab Saudi tersebut membeli Newcastle dengan mahar mencapai 300 juta pound atau sekitar Rp5 triliun.
Dalam klausul kontrak pembelian, pihak Newcastle United menjamin pemerintah Arab Saudi tidak akan ikut campur dan mengendalikan klub.
Baca Juga: Lembar Baru Newcastle United Usai Diakuisisi Pangeran Arab Saudi, Bakal Lebih Kaya dari Man City?
Namun, berapa kekayaan pemilik baru tim yang bermarkas di St James Park Stadium ini dibanding dengan 19 owner klub Liga Inggris lainnya?
Melansir data SWF Institute, kekayaan kolektif PIF mencapai angka 320 juta pound atau sekitar Rp6,1 kuadriliun.
Angka tersebut tentu sangat besar untuk sebuah pemilik klub sepak bola.
Estimasti kekayaan tersebut bahkan 18 kali lipat lebih banyak dibandingkan dengan pemilik terkaya Liga Inggris sebelumnya, Syeikh Mansour (Manchester City).
Baca Juga: Lembar Baru Newcastle United Usai Diakuisisi Pangeran Arab Saudi, Bakal Lebih Kaya dari Man City?
Lalu, berapa estimasi kekayaan ketua PIF, Putra Mahkota Arab Saudi Mohammed bin Salman?
Mengutip laporan Marca, Mohammed bin Salman memiliki kekayaan mencapai 13 miliar pound atau senilai Rp185 triliun. Angka tersebut masih kalah dari Syeikh Mansour (Rp242 triliun).
Kendati demikian, tidak dapat dipungkiri bahwa PIF adalah pemilik klub paling tajir di antara 19 owner klub-klub Liga Inggris lainnya.
Berikut daftar kekayaan pemilik klub-klub Liga Inggris 2021/22:
Klub | Pemilik | Estimasi Kekayaan | Negara Pemilik |
Arsenal | Stan Kroenke | Rp116,8 triliun | AS |
Aston Villa | Nassef Sawiris, Wesley Edens | Rp148 triliun | Mesir, AS |
Brentford | Matthew Benham | tidak diketahui | Inggris |
Brighton | Tony Bloom (75,61%) | Rp18, 5 triliun | Inggris |
Burnley | ALK Capital (84%) | Rp684 miliar | AS |
Chelsea | Roman Abramovich | Rp206 triliun | Rusia |
Crystal Palace | Steve Parish, Joshua Harris (18%), David S. Blitzer (18%) | Rp81 triliun | Inggris/AS |
Everton | Farhad Moshiri (77.2%) Bill Kenwright |
Rp41,3 triliun | Iran/Inggris |
Leeds United | Andrea Radrizzani (63%), 49ers Enterprises, York Family (37%) | Rp57 triliun | Italia, AS |
Leicester City | Keluarga Srivaddhanaprabha | Rp52,7 triliun | Thailand |
Liverpool | John W. Henry, Tom Werner | Rp39 triliun | AS |
Manchester City | Syeikh Mansour bin Zayed Al Nahyan | Rp313,7 triliun | Uni Emirate Arab |
Manchester United | Keluarga Glazer | Rp67 triliun | AS |
Newcastle United | Saudi Arabia Public Investment Fund (PIF) | Rp6,2 kuadriliun | Arab Saudi |
Norwich City | Delia Smith, Michael Wynn-Jones (53%), Michael Foulger (15%) | Rp500 miliar | Inggris |
Southampton | Gao Jisheng (80%), Kathrina Liebherr (20%) | Rp77 triliun | China, Swiss |
Tottenham | Joe Lewis, Daniel Levy | Rp95 triliun | Inggris |
Watford | Gino Pozzo | Rp2 triliun | Italia |
West Ham United | David Sullivan, David Gold, Albert Smith | Rp31 triliun | Inggris, AS |
Wolverhampton | Guo Guangchang,, Liang Xinjun, Wang Qunbin | Rp176 triliun | China |
Penulis : Gilang Romadhan Editor : Gading-Persada
Sumber : SWF Institute, Marca, FourFourTwo