Hal-hal yang Perlu Diketahui Tentang Wacana Penyelenggaraan Piala Dunia Dua Tahunan
Kompas sport | 10 September 2021, 08:06 WIBJAKARTA, KOMPAS.TV - Organisasi induk sepak bola Dunia, FIFA menawarkan wacana tentang Piala Dunia yang diselenggarakan tiap dua tahun.
Seperti diketahui, FIFA World Cup atau biasa disebut Piala Dunia adalah turnamen sepak bola terakbar yang digulirkan setiap empat tahun.
Pro dan kontra tentang wacana tersebut tidak dapat dielakan. UEFA selaku induk sepak bola Eropa dengan lantang menolak hal tersebut, tetapi Kepala Pengembangan Sepak Bola Global FIFA, Arsene Wenger menyebut 166 federasi anggota FIFA menyetujui studi kelayakan proposal tersebut.
Berikut adalah hal-hal yang perlu diketahui tentang wacana penyelenggaraan Piala Dunia tiap dua tahun sekali:
- Federasi Sepak Bola Arab Saudi (SAFF) sebagai pelopor
Pada kongres FIFA bulan Mei silam, SAFF secara formal mengajukan proposal tentang penyelenggaraan Piala Dunia tiap dua tahun sekali.
Presiden FIFA Gianni Infantino secara tersirat mendukung proposal tersebut dengan menyebut 'wacana yang rinci dan fasih'.
- Didukung 166 federasi anggota FIFA
Proposal tersebut disetujui oleh 166 dari total 211 federasi anggota FIFA. Bahkan, Kepala Pengembangan Sepak Bola Global FIFA, Arsene Wenger telah membawa proposal tersebut ke ranah uji konsultasi untuk meramu ulang jadwal internasional dan membuat celah bagiamana Piala Dunia dapat digelar tiap dua tahun sekali.
- Ramuan konsep Arsene Wenger
Dalam wawancara dengan L'Equipe pada awal pekan ini, Arsene Wenger menjelaskan, nantinya tidak akan adalah lagi sistem jeda internasional yang biasa diadakan di sela-sela kompetisi klub pada bulan Maret, September, Oktober, serta November.
Wenger menawarkan seluruh pertandingan kualifikasi internasional akan diadakan selama bulan Oktober.
Hal tersebut diyakini Wenger bakal memberikan kesempatan liga-liga domestik untuk melangsungkan kompetisi tanpa ada gangguan jeda internasional.
Lain itu, mantan pelatih Arsenal berargumen bahwa jadwal jeda internasional hanya akan merugikan para pemain dan klub terkait.
Selain risiko perjalanan jauh dan cedera hanya untuk memainkan laga kualifikasi internasinoal atau hanya persahabatan.
Wenger yakin bahwa para pemain dan suporter juga akan lebih termotivasi ketika tim nasionalnya memainkan laga-laga penting.
Dirinya juga menegaskan para negara peserta wajib berlibur selama 25 hari setelah Piala Dunia.
Baca Juga: Arsene Wenger Tawarkan Ubah Format Piala Dunia, Raymond Domenech: Ide yang Bodoh!
- Penolakan dari UEFA
Wacana dan ide yang ditawarkan Wenger ditolak mentah-mentah oleh Presiden UEFA Alexander Ceferin.
Menurutnya, jadwal pertandingan akan menjadi sangat padat dan akan bertabrakan dengan Piala Dunia Putri serta Olimpiade.
"Main tiap musim panas dalam sebuah turnamen berdurasi satu bulan, bagi pemain adalah pembunuhan. Jika digelar tiap dua tahun, itu akan bertabrakan dengan jadwal Piala Dunia Putri dan Olimpiade," jelas Ceferin.
"Saya tidak bisa melihat kemungkinan federasi anggota kami mendukung itu."
Baca Juga: UEFA Tolak Ide FIFA Gelar Piala Dunia 2 Tahun Sekali
- Dukungan dari eks pemain
FIFA mengundang 80 eks pemain sepak bola dan pelatih untuk mendiskusikan wacana tersebut langsung bersama Arsene Wenger di Doha pada pekan ini.
Peraih dua tropi Piala Dunia asal Brazil, Ronaldo Nazario da Lima secara terbuka mendukung konsep Piala Dunia digelar tiap dua tahun.
"Jika Anda bertanya Messi atau Ronaldo memiliki kans untuk memenangkan Piala Dunia lebih banyak, tentu mereka akan berkata iya tentang ide ini," sebut Ronaldo dikutip dari Eurosport.
Sementara mantan kiper timnas Denmark dan Manchester United Peter Schmeichel menyebut peserta yang hadir dalam acara tersebut, tidak ada yang menolak.
- Peluang realisasi konsep Piala Dunia tiap dua tahun
Presiden FIFA Gianni Infantino seringkali gagal dalam merealisasikan idenya. Salah satunya adalah konsep ekspansi Piala Dunia Antar Klub yang hingga kini belum jelas nasibnya.
Tetapi, Infantino berhasil menambah jumlah peserta Piala Dunia 2026. Dari mulanya hanya 32 tim, untuk Piala Dunia 2016 Kanada, Meksiko, AS akan diikuti 48 tim.
Infantino yakin mendapat dukungan dari federasi-federasi Afrika, Amerika, serta Asia.
Akan tetapi, jika benar-benar terealisasi dan UEFA masih menolak wacana anyar tersebut, Piala Dunia tanpa adanya peserta dari Eropa tentu akan sangat aneh.
Baca Juga: Klub-Klub Inggris Tegas Tolak Rencana Piala Dunia 2 Tahun Sekali
- Apa selanjutnya?
Infantion ingin wacana ini dapat dijadikan isu jajak pendapat pada kongres FIFA tahun depan.
Syaratnya tentu seluruh asosiasi sepak bola anggota FIFA mendukung wacana ini.
Dalam hal ini, UEFA menjadi batu sandungan terbesar FIFA. Pasalnya, Ceferin mewanti-wanti anggota asosiasi UEFA dapat memboikot Piala Dunia, jika FIFA tetap memaksa ide ini terealisasi.
Penulis : Gilang Romadhan Editor : Gading-Persada
Sumber : Kompas TV/Berbagai sumber