Sikap Kasar dan Bebal Gian Piero Gasperini Jadi Alasan Alejandro Gomez Hengkang dari Atalanta
Kompas sport | 18 Agustus 2021, 20:34 WIBSEVILLA, KOMPAS.TV - Mantan kapten klub Serie A Liga Italia, Alejandro Gomez mengungkapkan duduk perkara dirinya hengkang dari Gewiss Arena pada Januari 2021 silam.
Alasan utama pemain asal Argentina tersebut adalah sikap bebal sang pelatih, Gian Piero Gasperini.
Pemain yang akrab disapa Papu Gomez tersebut sudah bermain untuk Atalanta sejak 2014, dan mampu membawa klub lolos dua kali beruntun ke Liga Champions.
Selain kebebalan Gasperini, pemain yang kini membela klub La Liga Spanyol, Sevilla, tersebut mengaku sempat mau dipukul sang pelatih di masa rehat laga fase grup Liga Champions kontra Midtjylland pada Desember 2020.
Baca Juga: MU Siapkan Dana 39 Juta Pounds untuk Rekrut Cristian Romero dari Atalanta
Gasperini murka karena Gomez tidak mau diperintahkan untuk berpindah posisi dari sayap kiri ke sebelah kanan.
"Saya tidak mematuhinya dalam indikasi taktis," kata Gomez kepada harian La Nacion.
“Masih ada 10 menit tersisa sampai babak pertama usai dan dia meminta saya bermain di kanan, sementara saya bermain sangat baik di kiri. Dan saya bilang tidak."
"Setelah melakukan itu di tengah pertandingan, dengan kamera ... itu benar-benar (baik) dia marah. Saya sudah tahu bahwa di babak pertama dia akan mengeluarkan saya, jadi (dia melakukannya)."
"Tapi di ruang ganti turun minum dia melampaui batas dan mencoba menyerang saya secara fisik," sebut pemenanga Copa America 2020.
Seketika, Gomez tidak bisa menolerir sikap Gasperini tersebut dan meminta bertemu dengan presiden klub.
Papu juga mengakui kesalahannya karena sebagai kapten tidak mematuhi apa yang diperintahkan sang pelatih. Dia juga sudah meminta maaf kepada seluruh tim.
Baca Juga: Fabio Capello: Juventus Favorit di Serie A Musim Depan
Dirinya sempat terbesit untuk bertahan di klub asal Bergamo, asalkan Gasperini mau meminta maaf. Tetapi, nyatanya tidak ada permintaan maaf dari sang pelatih.
"Ketika ada ancaman fisik, itu sudah tidak dapat ditoleransi. Saya meminta presiden klub, Antonio Percassi bahwa saya tidak masalah lanjut di klub, menerima bahwa saya salah karena sebagai kapten tidak bertindak dengan baik," imbuh Gomez.
"Syaratnya saya bilang ke presiden bahwa saya membutuhkan permintaan maaf dari Gasperini. Hari selanjutnya saya meminta maaf kepada seluruh skuad. Dan saya tidak mendapatkan permintaan maaf dari pelatih."
"Setelahnya, saya tidak ingin lanjut dengan Atalanta jika pelatihnya Gasperini. Presiden tidak mengizinkan saya hengkang. Tarik-menarik perang dimulai dan biayanya bagi saya adalah mereka memisahkan saya dari pasukan dan saya akhirnya berlatih hanya dengan cadangan."
"Itu sugguh jelek karena saya sudah memberikan segalanya bagi klub selama tujuh tahun terakhir. Mereka bertindak buruk. Presiden tidak berani menyuruh pelatih untuk meminta maaf kepada saya. Itu akhir dari segalanya," tandasnya.
Baca Juga: Jadwal Serie A Liga Italia 2021/22 Resmi Dirilis
Penulis : Gilang Romadhan Editor : Fadhilah
Sumber : La Nacion