Gagal Dapatkan Medali Emas, Ahsan/Hendra Masih Bisa Sumbang Medali Perunggu
Kompas sport | 30 Juli 2021, 21:25 WIBTOKYO, KOMPAS.TV - Perjuangan Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan di Olimpiade Tokyo 2020 belum usai meski kalah di laga semifinal.
Melawan pasangan Cina Taipei Lee Yang/Wang Chi Lin, Jumat (30/7/2021) sore WIB, Ahsan Hendra kalah straight set 21-11 dan 21-10.
Kekalahan ini memupus asa dari Ahsan/Hendra untuk mempersembahkan medali emas kepada Indonesia.
Baca Juga: Kalah dari Pasangan Cina Taipei, Mimpi Medali Emas Ahsan/Hendra Kandas
Akan tetapi, Ahsan/Hendra setidaknya masih berpeluang meraih medali untuk Merah Putih.
The Daddies akan kembali bertarung esok hari melawan pasangan Malaysia, Aaron Chia/Wooi Yik Soh demi memperebutkan medali perunggu.
Sebelumnya, Aaron Chia/Wooi Yik Soh juga harus merelakan mimpi meraih medali emas setelah dikalahkan pasangan Tiongkok Li Jun Hui/Liu Yu Chen dua set langsung 22-24 dan 13-21.
Melawan Aaron Chia/Wooi Yik Soh, peluang The Daddies meraih kemenangan terbuka lebar.
Baca Juga: Bulu Tangkis Olimpiade Tokyo: Ahsan/Hendra Menang Straight Game atas Ganda Malaysia
Pada pertemuan pertama di fase grup lalu, Ahsan/Hendra tampil superior atas ganda asal Malaysia tersebut.
The Daddies menang straight set 21-16 dan 21-19 yang saat itu membawa pasangan senior Indonesia berhasil menjadi pemuncak grup.
Namun, Ahsan/Hendra tetap harus waspada saat kembali bersua Aaron Chia/Wooi Yik Soh Sabtu sore besok.
Penampilan Aaron Chia/Wooi Yik Soh yang sempat mengalahkan ganda putra andalan Indonesia, Marcus Fernaldi Gideon/Kevin Sanjaya di babak perempat final wajib menjadi alasan bagi The Daddies untuk tidak menganggap enteng pertemuan besok.
Apalagi, Olimpiade Tokyo 2020 ini kemungkinan besar menjadi Olimpiade terakhir bagi pasangan gaek tersebut.
Ahsan/Hendra tentu ingin memberikan akhir yang manis untuk Indonesia dalam pesta olahraga terbesar di dunia ini.
Baca Juga: Ganda Putra Nomor Satu Dunia Kevin Sanjaya/Marcus Gideon, Tersingkir dari Olimpiade Tokyo 2020
Penulis : Rizky L Pratama Editor : Hariyanto-Kurniawan
Sumber : PBSI / BWF