Dorong Kebebasan Berpakaian, Atlet Perempuan Ramai-Ramai Tolak Pakai Seragam Erotis
Kompas sport | 30 Juli 2021, 07:06 WIBBaca Juga: Lifter Rahmat Erwin Abdullah Sumbang Medali Ketiga Indonesia di Olimpiade Tokyo
“Ini harusnya menjadi olahraga yang inklusif, bukan eksklusif,” ujar Katinka Haltvik, salah satu pemain bola pantai perempuan Norwegia, dikutip dari NRK.no.
Asosiasi Bola Pantai Eropa menjatuhkan sanksi denda 1.500 Euro pada tim Norwegia karena mengenakan pakaian tidak sesuai aturan.
Namun, tim Norwegia mendapat banyak dukungan dari banyak pihak. Federasi Bola Pantai dan Menteri Kebudayaan Olahraga Norwegia ikut mendukung keputusan atlet-atlet mereka.
Bahkan, penyanyi bintang Pink ikut memberi dukungan dengan menawarkan membayar denda untuk tim Norwegia.
“Aku sangat bangga pada tim bola tangan pantai perempuan Norwegia yang memprotes aturan sangat seksis menyoal seragam mereka,” tulis Pink lewat akun Twitter miliknya.
Sebelumnya, atlet perempuan muslim juga mendapat masalah saat memutuskan mengenakan hijab.
Federasi Basket Internasional (FIBA) sempat melarang atlet mengenakan hijab. Seorang atlet asal Amerika bernama Bilqis Abdul-Qaadir menjadi salah satu korbannya.
Bilqis tak boleh bermain sebagai pemain profesional akibat aturan FIBA itu. Akan tetapi, ia menolak mengalah dan membawa masalah ini ke pengadilan.
“Perempuan sering tak memiliki kesempatan atau tidak mendapat ruang yang memberi rasa aman dan diatur cara mereka berpakaian. Aku ingin menyediakan ruang di mana perempuan Muslim lain dapat merasa aman,” ujar Bilqis, dikutip dari cbc.ca.
Bilqis berjuang selama 4 tahun melawan aturan itu. Belakangan, ia mendapat banyak dukungan, salah satunya berupa petisi yang ditandatangani 137 ribu orang.
Pada 2017, FIBA akhirnya mengubah aturan mereka. Kini, pebasket perempuan dapat mengenakan hijab saat bertanding.
Baca Juga: Voice of Baceprot, Hijaber Garut Hentak Panggung WOA 2022 Bareng Limp Bizkit dan Slipknot
Atlet perempuan mengenakan hijab pun makin sering terlihat. Bahkan, Olimpiade Tokyo 2020 mencetak sejarah baru bagi para wasit pula lewat kehadiran Sarah Gamal.
Sarah Gamal menjadi wasit pertama yang bertugas memimpin pertandingan basket dengan mengenakan hijab.
“Aku senang dapat membuka jalan bagi banyak wasit perempuan untuk percaya pada keyakinan dan mimpi mereka,” kata Gamal kepada BBC.
Penulis : Ahmad Zuhad Editor : Iman-Firdaus
Sumber : Kompas TV/Time/BBC/CBC/NRK