Malangnya Mbappe, Apesnya Prancis
Kompas sport | 29 Juni 2021, 12:56 WIBJAKARTA, KOMPAS.TV - Timnas Prancis harus menelan pil pahit setelah gugur di babak 16 besar Euro 2020.
Datang sebagai unggulan utama turnamen, Les Blues malah disingkirkan Swiss melalui drama adu penalti, Selasa (29/6/2021) dini hari WIB.
Bermain imbang 3-3 di waktu normal, laga Prancis vs Swiss harus diselesaikan di adu tos-tosan setelah skor tak berubah usai 30 menit babak tambahan.
Kylian Mbappe yang menjadi penendang penentu bagi Prancis gagal menjalankan tugasnya setelah tendangannya mampu diblok oleh Yann Sommer.
Mbappe yang tampil cukup baik sepanjang Euro 2020, harus menjadi pesakitan karena kegagalannya tersebut.
Meski tidak mencetak gol, Mbappe yang menjadi duet Karim Benzema di lini depan Prancis selalu bermain apik.
Baca Juga: Granit Xhaka Sensasional, Minum Coca-Cola Sebelum Drama Adu Penalti
Dalam laga melawan Swiss, pemain PSG tersebut turut menyumbang satu assist untuk gol Karim Benzema.
Seusai laga, melalui akun Instagram miliknya, Mbappe mengucapkan permohonan maaf karena gagal menjadi eksekutor penalti.
Ia pun berjanji akan menjadi lebih kuat untuk memberikan yang terbaik bagi Prancis di turnamen selanjutnya.
"Sangat sulit untuk membalik halaman. Kesedihan yang luar biasa setelah eliminasi ini, kami tidak dapat mencapai tujuan kami," tulis Mbappe.
"Saya minta maaf atas penalti ini. Saya ingin membantu tim tetapi saya gagal. Menemukan tidur akan sulit tetapi sayangnya pasang surut olahraga ini sangat saya sukai," ucap pemain berusia 22 tahun tersebut.
Baca Juga: Hasil 16 Besar Euro 2020: Mbappe Gagal Buat Gol saat Adu Penalti, Prancis Disingkirkan Swiss
"Saya tahu Anda para penggemar kecewa, tetapi saya masih ingin berterima kasih atas dukungan Anda dan untuk selalu percaya pada kami. Yang paling penting adalah bangkit lebih kuat untuk tenggat waktu berikutnya yang akan datang."
"Selamat dan sukses untuk Swiss," pungkas dia.
Nasib malang yang diterima Mbappe karena gagal mengeksekusi penalti menjadi kesialan tersendiri bagi Prancis.
Prancis yang berstatus sebagai juara dunia berniat mengawinkan gelar Piala Dunia 2018 dengan Euro 2020.
Mereka bermimpi untuk mengulangi prestasi 21 tahun yang lalu saat Zinedine Zidane dkk berhasil menjadi juara Piala Dunia 1998 dan Euro 2000.
Namun apa lacur, mereka harus menerima kenyataan menyakitkan tersingkir lewat drama adu penalti.
Baca Juga: 5 Pemain Tercepat di Piala Eropa 2020, dari Mbappe hingga Phil Foden
Pelatih timnas Prancis, Didier Deschamps mengakui kekalahan ini sangat sulit diterima oleh timnya.
Apalagi, Prancis sempat unggul 3-1 sebelum membuangnya di 10 menit terakhir pertandingan.
"Kami melakukan apa yang kami butuhkan untuk unggul 3-1 dan kemudian kami menunjukkan kelemahan, sesuatu yang tidak biasa bagi kami."
"Kalah dalam adu penalti selalu kejam bagi sebuah tim," kata Deschamps dikutip dari laman resmi UEFA.
“Euro [tahun] ini sangat sulit, [tapi] itu bukan alasan, dan sekarang ada juara Eropa terakhir [Portugal) dan juara dunia terakhir yang harus pulang, itu menyakitkan tetapi kami harus menerimanya," tukas Deschamps.
Penulis : Rizky L Pratama Editor : Purwanto
Sumber : Kompas TV