> >

Sekjen FIFPro Kritik Format Baru Liga Champions

Kompas sport | 28 April 2021, 22:05 WIB
Bayern Munchen menjadi kampiun Piala Dunia Klub 2021. (Sumber: fifa.com)

Baer-Hoffmann juga percaya, pengurangan jadwal di seluruh pertandingan global sebenarnya lebih menguntungkan secara komersial. Ia memberi contoh Liga Premier dan NFL Amerika sebagai model yang sukses.

Baca Juga: Presiden UEFA Pastikan 12 Tim European Super League Akan Dihukum

"Bisa dibilang sudah ada terlalu banyak pertandingan untuk pemain, itulah sebabnya ada pertempuran besar-besaran antara sepak bola liga domestik dan tim internasional," tambah Baer-Hoffmann.

"Tetapi jika Anda melihat perkembangan pendapatan selama beberapa dekade terakhir dalam kompetisi yang belum menambahkan pertandingan lagi, seperti Liga Premier atau NFL, mereka telah menggandakan pendapatan mereka dalam dekade terakhir tanpa menambahkan satu pertandingan pun."

"Jadi persamaannya tidak berarti bahwa lebih banyak game berarti lebih banyak uang untuk cukup menopang industri."

"Kami telah mendorong regulasi yang jauh lebih ketat, memberikan istirahat dan pemulihan minimal di antara pertandingan, di pertengahan musim dan di luar musim."

Baca Juga: Florentino Perez: Proyek European Super League Belum Mati!

"Tapi itu jelas berarti Anda membutuhkan rotasi yang lebih besar dan lebih banyak pemain untuk didistribusikan ke setiap pertandingan karena mereka tidak akan bisa bermain di semua pertandingan. Tidak ada cara lain," pungkasnya.

Penulis : Rizky-L-Pratama

Sumber : Kompas TV


TERBARU