Greysia Polii Senang Sekaligus Sedih Bisa Kembali Pulang ke Indonesia: Kami Nggak Bawa Gelar Juara
Kompas sport | 24 Maret 2021, 21:38 WIB“Enak di Jakarta. Makannya udah beda. Soto ayamnya enak, sop buntutnya enak. Kalo di Inggris di kamar aja, nggak kemana-mana,” ujar Greysia.
Baca Juga: BWF Minta Maaf, Tim Indonesia Tetap Minta Tanggung Jawab
Namun, ia juga merasa sedih harus pulang ke Indonesia dengan tangan hampa.
“Masih ada perasaan janggal. Biasanya dulu kami disambut pulang bawa gelar juara. Sekarang, ya, ada perasaan sukacita karena bisa pulang. Tapi, di satu sisi, kami nggak bisa kasih yang terbaik. Nggak ada juara, nggak ada title,” kata Greysia.
Baik Praveen dan Greysia bercerita mulai mengalami perasaan tidak enak saat ada himbauan untuk berkumpul sebelum pertandingan.
“Pas saya buka pintu, saya ngomong ke tim medis kita, kalimat saya yang keluar pertama kali, ‘ini kena deportasi, ya?’” tutur Praveen.
Baca Juga: Petinggi Percasi Sebut Dewa Kipas Tidak Menguasai Teori, Filosofi, dan Strategi Catur
Tim medis Indonesia pun mengiyakan pertanyaan itu. Menurut mereka, tim bulutangkis Indonesia tak bisa lagi melanjutkan perjalanan di All England 2021.
“Posisi saya ini (pake) baju pemain, ini udah siap main, tapi dapat kabarnya begitu. Aduh, lemas,” kata Praveen.
Tim bulutangkis Indonesia terpaksa mundur dari All England 2021 karena otoritas kesehatan Inggris NHS mewajibkan mereka melakukan karatina mandiri.
Hal itu terjadi setelah rombongan pebulutangkis Indonesia berada dalam satu pesawat dengan penumpang yang positif Covid-19.
Penulis : Ahmad Zuhad Editor : Deni-Muliya
Sumber : Kompas TV