Denmark Ikut Bersolidaritas untuk Tim Indonesia yang Dipaksa Mundur dari All England 2021
Kompas sport | 19 Maret 2021, 17:32 WIBSOLO, KOMPAS.TV- Tim bulu tangkis Indonesia dipaksa mundur dari ajang All England 2021 lantaran satu pesawat dengan salah satu penumpang pesawat yang terpapar Covid-19. Sejumlah bentuk solidaritas pun berdatangan.
Tak hanya dari dalam negeri tapi juga luar negeri. Bahkan dukungan datang dari salah satu negara pesaing, yakni Denmark.
"Kami bersimpati dengan tim nasional Indonesia yang secara tak beruntung dikeluarkan dari All England karena pelarangan otoritas setempat setelah tim Indonesia naik pesawat ke Inggris bersama seorang penumpang yang terkonfirmasi positif Covid-19," tulis akun Instagram Federasi Badminton Denmark,” seperti dikutip Kompas.tv, Jumat (19/3/2021).
Baca Juga: Menpora Curiga Ada Unsur Kesengajaan Tim Bulutangkis Indonesia Dipaksa Mundur dari All England
Bahkan Kenneth Jonassen, pelatih kepala tim badminton Denmark juga membubuhkan komentarnya sebagai bentuk solidaritas.
"Sungguh suatu situasi yang membingungkan dan tidak beruntung bagi tim Indonesia. Seluruh rasa simpati kami bagi mereka," tambah pelatih kepala tim Denmark, Kenneth Jonassen dalam unggahan yang diposting pada Kamis (18/3/2021) itu.
Nasib malang memang dialami Marcus Gideon dan kolega. Kontingen Indonesia terpaksa mengundurkan diri dari pagelaran All England pada Rabu (17/3/2021) malam waktu lokal setelah 20 dari 24 anggota tim mendapat surat elektronik yang meminta mereka untuk mengisolasi diri.
Surat elektronik atau surel tersebut datang dari NHS, Layanan Kesehatan Inggris, yang menyatakan bahwa anggota tim melakukan kontak di pesawat Istanbul-Birmingham dengan seorang yang positif terpapar Covid-19.
Baca Juga: NOC Indonesia Pertimbangkan Seret BWF ke Arbitrase Internasional Terkait All England
Federasi badminton dunia, BWF menyampaikan pada Kamis (18/3/2021) bahwa mereka dan Badminton England selaku panitia penyelenggara tak punya solusi selain mengikuti prosedur kesehatan Inggris selaku tuan rumah.
Berdasarkan instruksi dari NHS, para pemain Indonesia harus mengisolasi diri selama 10 hari di hotel mereka dan oleh karena itu tak bisa mengikuti turnamen bulu tangkis tertua di dunia ini.
Hal serupa juga berlaku bagi pebulu tangkis putri, Neslihan Yigit, yang akhirnya juga harus WO walau ia sempat boleh bermain pada hari pertama turnamen.
Baca Juga: Tanggapi Polemik Tim Indonesia di All England 2021, Kemenpora Layangkan Protes Keras ke BWF
"Baik BWF maupun Badminton England ingin mengklarifikasi kalau keputusan untuk menegakkan perintah isolasi mandiri selama 10 hari bagi tim dan kontingen Indonesia, serta sekarang Yigit, diambil secara independen oleh layanan Test and Trace NHS," tulis pernyataan resmi BWF.
"Tindakan ini sesuai dengan protokol Covid-19 Pemerintah Inggris dan dijalankan sesuai legislasi nasional dan terpisah dari petunjuk yang diterapkan oleh BWF dan Badminton England dalam SOP All England Open 2021."
Penulis : Gading Persada Editor : Eddward-S-Kennedy
Sumber : Kompas TV