Atlet Bulu Tangkis Indonesia Diminta Mundur, Netizen Pertanyakan Sikap Menpora
Kompas sport | 18 Maret 2021, 08:55 WIB
JAKARTA, KOMPAS.TV- Seluruh atlet bulu tangkis Indonesia diminta mundur dari turnamen All England yang tengah berlangsung di Birmingham, Inggris. Netizen sontak kaget. Mereka pun mendesak Menteri Pemuda dan Olahraga Zainuddin Amali segera bersikap.
Akun Angga Destara, misalnya, mengajukan pertanyaan singkat, "Kemana Menpora?".
Sementara akun komisi wasit juga mempertanyakan hal yang sama. "Menpora ke mana saat Tim Bulutangkis kita sedang diperlakukan tidak adil di All England saat ini? Malah tetep ngurusi sepakbola yang Timnasnya Juara Piala Tiger aja belum pernah?".
Baca Juga: Ricky Subagja: BWF Tidak Bisa Berbuat Banyak, Indonesia Mundur Karena Aturan Pemerintah Inggris
Pengamat sosial dan kriminalitas Maman Suherman, dengan akun maman1965, bahkan mempertanyakan langsung kepada Presiden Jokowi. "Pak Presiden @jokowi "titip" Tim Bulu Tangkis kita di All England ya...
"[Kalau ada yg nanya, kok sedikit-sedikit ke Pak Jokowi, jawabnya, karena sy nggak mau banyak-banyak, jadi sedikit-sedikit aja. ]
Cuitan juga datang dari mantan Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin yang memberikan semangat. "Semoga seluruh anggota Tim Indonesia tetap dan terus sehat. Semoga BWF dan Panitia All England 2021 menegakkan keadilan bagi Tim Indonesia dan seluruh pihak yg terkait," tulisnya.
Masyarakat Indonesia, khususnya pecinta olahraga dikejutkan dengan disuruh mundurnya atlet bulu tangksi Indonesoa dari turnamen All England yang tengah berlangsung di Birmingham, Inggris. Seluruh tim Indonesia terpaksa harus mundur dari turnamen Yonex All England 2021 dan tidak dapat melanjutkan pertandingan.
Baca Juga: Satu Pesawat dengan Penumpang Positif Covid-19, Tim Bulu Tangkis Indonesia Mundur dari All England
Hal ini dikarenakan, saat penerbangan dari Istanbul ke Birmingham pada Sabtu (13/3/2021) lalu, tim Indonesia satu pesawat dengan penumpang yang positif Covid-19. Tidak diketahui siapa penumpang yang positif tersebut, namun ia bukan termasuk dalam tim Indonesia.
Dikutip dari akun @ina_badminton , sesuai dengan regulasi pemerintah Inggris, jika berada dalam satu pesawat yang sama dengan penderita Covid-19, maka atlet dan official harus menjalani isolasi selama 10 hari.
Berdasarkan aturan ini, tim Indonesia terpaksa mundur dari turnamen dan melakukan isolasi sampai tanggal 23 Maret 2021 di Crown Plazza Birmingham City Centre, terhitung 10 hari sejak kedatangan tim ke Birmingham pada Sabtu lalu.
Keputusan ini menimbulkan protes keras dari atlet Indonesia. Ganda putra nomor satu dunia, Marcus Fernaldi Gideon mengungkapkan kekecewaan dalam akun Instagramnya.
Marcus menyatakan, mengapa tim Indonesia tidak mendapatkan keadilan. Menurutnya, jika memang pemerintah Inggris memiliki aturan ketat dalam penanganan Covid-19, mengapa BWF tidak menerapkan aturan sistem ‘bubble’ dalam turnamen ini, dan mengapa mereka tidak dikarantina setelah tiba di Inggris.
Penulis : Iman-Firdaus
Sumber : Kompas TV