> >

Piala Menpora 2021 Ditentang IDI, Rahmad Darmawan: Selama Patuhi Protokol, Tidak Perlu Khawatir

Kompas sport | 3 Maret 2021, 19:55 WIB
Pelatih Madura United, Rahmad Darmawan. (Sumber: Instagram@maduraunited.fc)

BATU, KOMPAS.TV - Gelaran turnamen pramusim Piala Menpora 2021 menuai kritikan pedas dari Ikatan Dokter Indonesia (IDI). 

Penyelenggaraan Piala Menpora 2021 dinilai IDI tidak sejalan dengan upaya pemerintah dalam penekanan infeksi virus corona. 

Ketua Satgas Covid-19 IDI, Zubairi Djoerban mempertanyakan kebijaksanaan turnamen tersebut yang digelar di tengah pandemi seperti ini. 

"Implementasi yang tidak sesuai dengan tujuan kebijakan. Jadi, jangan membuat kerumunan, kami tidak setuju (penyelenggaraan Piala Menporta 2021)," kata Zubairi dikutip dari Kompas.com. 

"Apa tidak sebaiknya Indonesia juga menunggu positivity rate di bawah 10 persen dulu?"

Baca Juga: Total Rp 4,65 Miliar, Ini Rincian Hadiah Uang yang Akan Diterima Para Pemenang di Piala Menpora 2021

Akan tetapi, anggapan IDI terhadap turnamen yang direncanakan bergulir pada 21 Maret hingga 25 April 2021 tidak sama seperti para pelaku sepakbola macam pelatih Madura United, Rahmad Darmawan.

Eks pelatih Persipura Jayapura dan Persija Jakarta berpendapat bahwa dapat bermain sepakbola di tengah pandemi adalah sebuah anugerah. 

Lain itu, pelatih yang memiliki 2 gelar Liga Indonesia tersebut menganggap penangguhan kompetisi sepakbola sama saja mematikan roda kehidupan orang-orang yang terkait. 

Baca Juga: Piala Menpora 2021 Titik Balik Sepak Bola Tanah Air, Gelandang Arema Minta Suporter Nonton di Rumah

"Bisa bermain sepakbola lagi itu sebuah anugerah untuk kita semua. Satu tahun loh kita tidak beraktivitas," sebut pelatih yang akrab disapa RD. 

"Sama seperti profesi lain, sama dengan dokter, insinyur, atau profesi-profesi lainnya. Semuanya punya tujaun profesionalismenya masing-masing."

RD menambahkan bahwa sudah banyak tawaran solusi untuk m

Baca Juga: Sriwijaya FC Kecewa Tak Ikut Piala Menpora 2021

elangsungkan kompetisi secara aman. Pelatih 54 tahun juga menganggap tiap orang sudah menyadari apa yang harus dilakukan di tengah kondisi seperti ini.

“Saya rasa tidak perlu ada yang dikhawatirkan selama kita mematuhi protokol kesehatan dan toh kompetisi ini berlangsung tanpa penonton,” imbuh pelatih kelahiran Lampung.

“Jadi, kerumunan yang mungkin dikhawatirkan saya yakin tidak akan terjadi karena semua semakin menyadari, masyarakat semakin dewasa,” pungkasnya.
 

Penulis : Gilang-Romadhan

Sumber : Kompas TV


TERBARU