PSSI dan LIB Temui Menpora Amali Bahas Potokol Kesehatan di Liga 1
Kompas sport | 10 Februari 2021, 21:23 WIBJAKARTA, KOMPAS.TV – Kementerian Pemuda Dan Olahraga melakukan pertemuan bersama Polri, BNPB, PSSI dan PT Liga Indonesia Baru (LIB) terkait penyelenggaraan kompetisi sepakbola Liga 1 dan 2 musim 2021.
Salah satu pembahasan dalam pertemuan tersebut yakni penerapan protokol kesehatan agar rekomendasi penyelenggaraan kompetisi di tahun 2021 dapat segera dikeluarkan.
Menpora Zainudin Amali menjelaskan meski dalam rapat PSSI dan LIB memaparkan protokol kesehatan yang akan dijalankan, namun rapat ini bukan menjadi keputusan digelarnya Liga 1 dan 2.
Baca Juga: Kapolri dan Menpora Gelar Pertemuan Bahas Izin Pelaksanaan Liga 1
“Kita belum mengambil keputusan apapun, karena nanti keputusannya setelah ini. Jadi jangan ada salah paham seolah-olah kita sudah ada rapat kemudian begitu rapat langsung kita memutuskan, tidak. Prosesnya harus berjalan,” ujar Zainudin Amali saat jumpa pers, Rabu (10/2/2021).
Menpora Zainudin Amali menjelaskan setelah pemaparan protokol kesehatan yang dilakukan PSSI dan LIB, nantinya ada proses kajian mendalam dari Satgas Covid-19 dan Polri.
Untuk pelaksanaan Liga 1, sambung Amali, akan diputuskan oleh Satgas Covid-19 dan Polri.
“Pada prinsipnya pemerintah dan Kapolri mengutamakan keselamatan dan kesehatan masyarakat dan itu isi rapat dan diskusi kita,” ujar Amali.
Baca Juga: Terkait Pelaksanaan Liga 1 dan Liga 2, Menpora: Belum Ada Keputusan
Sementara itu Ketua PSSI Mochamad Iriawan menjelaskan salah satu protokol kesehatan yang akan dilakukan yakni pertandingan tanpa penonton.
Selain itu, suporter tim nantinya tidak diperkenankan berada di lokasi pertandingan.
PSSI dan LIB juga akan berkoordinasi dengan pengurus tim dan suporter agar tidak ada kegiatan nonton bareng yang berpotensi membuat kerumunan.
Baca Juga: Kabar Baik Liga 1 dan 2 Bakal Digelar Lagi, Ketua PSSI: Rencananya Mei atau Juni 2021
“Ini sekali lagi kami mohon dengan hormat, apabila ini terjadi ini menjadi sanksi kepada kita dan akan dievaluasi,” ujar Iriawan.
Penulis : Johannes-Mangihot
Sumber : Kompas TV