IOC: Tidak Ada Jaminan Olimpiade Akan Tetap Berlangsung
Kompas sport | 8 Januari 2021, 10:39 WIBKOMPAS.TV - Dick Pound, anggota terlama dari International Olympic Committee (IOC), masih tidak yakin apakah Olimpiade Tokyo 2020 akan tetap diadakan di tengah pandemic Covid-19.
Hal ini terjadi setelah penyelenggara mengatakan mereka akan siap menjadi tuan rumah Olimpiade yang dijadwalkan ulang, meskipun saat ini Tokyo tengah berada dalam keadaan darurat atas Covid-19.
"Saya tidak bisa memastikan, karena ada ‘gajah’ yang sedang berlangsung di ruangan itu dan akan menjadi lonjakan virus," ujar Pound seperti dikutip dari BBC.
Baca Juga: Biaya Olimpiade Tokyo Tahun Depan Membengkak Jadi 15,4 Miliar Dollar AS
Olimpiade yang semula akan diadakan pada tahun 2020, kini dijadwalkan ulang akan berlangsung antara 23 Juli dan 8 Agustus 2021.
Pound menambahkan bahwa para peserta (atlet) harus menjadi prioritas utama dalam mendapatkan vaksinasi. Dia juga menyarankan agar penyelenggara dapat membuat syarat bagi peserta Olimpiade untuk membawa surat pernyataan bahwa mereka telah mendapatkan vaksin sebelum memasuki Jepang.
IOC sebelumnya menyatakan atlet tidak akan diwajibkan untuk melakukan vaksin. Namun demikian, mereka menambahkan, "Pada saat yang sama, IOC dan Komite Paralimpiade Internasional sepenuhnya sejalan dalam komitmen untuk memiliki sebanyak mungkin peserta asing yang divaksinasi sebelum Olimpiade.”
Baca Juga: IOC Dorong Peserta Olimpiade Untuk Divaksin Covid-19
"Atlet adalah panutan penting, dan dengan melakukan vaksinasi mereka dapat mengirimkan pesan yang kuat bahwa vaksinasi tidak hanya tentang kesehatan pribadi, tetapi juga tentang solidaritas dan pertimbangan untuk kesejahteraan orang lain di komunitas mereka," kata IOC seperti dikutip dari BBC.
Sebelumnya pada hari Kamis (7/1/2021), Perdana Menteri Jepang Yoshihide Suga mengatakan ada "perasaan krisis" saat dia mengumumkan rencana darurat Covid-19.
"Deklarasi ini menawarkan kesempatan bagi Tokyo 2020 untuk merencanakan Olimpiade yang aman dan terjamin musim panas ini," ujar penyelenggaran Olimpiade Tokyo.
Tokyo mencatat 2.447 kasus Covid-19 baru pada hari Kamis dan pembatasan sosial mereka ditargetkan pada restoran dan bar, yang diminta untuk berhenti menyajikan alkohol pada pukul 7 malam waktu setempat dan ditutup satu jam kemudian.
Baca Juga: Vaksin Pfizer Membuat IOC Optimis Untuk Selenggarakan Olimpiade
Biaya untuk Olimpiade telah meningkat sebesar AS$ 2,8 miliar karena dibutuhkan tindakan tambahan untuk mencegah penyebaran virus corona.
Jajak pendapat baru-baru ini oleh televisi nasional NHK menunjukkan bahwa mayoritas masyarakat Jepang menentang penyelenggaraan Olimpiade pada tahun 2021. Mayoritas warga Jepang memilih Olimpiade kembali ditunda atau pembatalan kompetisi olahraga terbesar sejagad ini.
Penulis : Tussie-Ayu
Sumber : Kompas TV