> >

Qatar Rencanakan Piala Dunia 2022 Secara Normal

Kompas sport | 7 Desember 2020, 08:25 WIB
Nasser al-Khater, Wakil Sekjen Penyelenggara Piala Dunia 2022 Qatar (Sumber: AP Photo)

Jadwal baru Piala Dunia itu juga dianggap memberi jeda bagi pemain pada musim panas 2022 setelah menjalani kompetisi yang panjang sejak Juni tahun ini setelah berbagai penjadwalan ulang pertandingan, termasuk Kejuaraan Eropa dan kompetisi musim depan.

“Selalu ada manfaat bila Piala Dunia dilaksanakan pada pertengahan musim kompetisi liga, sehingga pemain dapat berkompetisi dengan segar agar menghasilkan permainan lebih ciamik di lapangan pada kompetisi Piala Dunia,” lanjut Al-Khater.

Minggu lalu adalah 10 tahun sejak Qatar berhak menjadi tuan rumah Piala Dunia, yang pemilihannya memicu penyelidikan korupsi atas seluruh proses pemilihan. Hasil penyelidikan tidak menemukan bukti yang membuat Qatar dibatalkan haknya menjadi tuan rumah.

Negara kaya gas alam itu telah mengeluarkan puluhan miliar dollar untuk membangun hotel, sistem transportasi baru, dan stadion canggih untuk melaksanakan dalah satu kompetisi terbesar sedunia.

Pada Desember 2019, Qatar melaksanakan kompetisi Club World Club untuk menguji insftastruktur yang telah dibangun, dan Liverpool keluar sebagai juara kompetisi tersebut.

Tahun ini rencananya kompetisi akan mengundang juara Eropa Bayern Munchen, namun pagelaran ditunda hingga Februari tahun depan karena Pandemi dan diprediksi tidak akan dihadiri penonton sebanyak tahun lalu.

Tiga dari delapan stadion telah selesai dibangun, dengan stadion keempat, Al Rayyan Stadium, akan menjadi tuan rumah Piala Amir 18 Desember nanti. Tanggal tersebut adalah Hari Nasional Qatar dan tanggal dimulainya Piala Dunia 2022 nanti.

"Stadion sisanya akan selesai akhir tahun 2021 atau awal 2022," lanjut Al-Khater.

Setelah resmi menjadi tuan rumah, kebutuhan akan pembangunan besar-besaran di seluruh Qatar memunculkan sorotan berbagai lembaga dan aktifis HAM tentang kondisi pekerja migran. Hal tersebut membuat Qatar menyediakan kondisi yang lebih baik serta bertindak keras atas pelanggaran terkait.

"Piala Dunia telah menjadi katalis bagi perbaikan hak-hak dan standar pekerja," jelas Al-Khater. "Tidak semua orang akan setuju dengan omongan anda, dan tidak semua orang akan mengubah sudut pandangnya,"

Penulis : Edwin-Shri-Bimo

Sumber : Kompas TV

Tag

TERBARU