Kabar Maradona Meninggal Coba Ditutupi dari Sosok Ini
Kompas sport | 26 November 2020, 16:20 WIBBUENOS AIRES, KOMPAS.TV - Pemain legendaris Argentina, Diego Maradona mengembuskan napas terakhirnya di usia 60 tahun.
Maradona meninggal di Tigre, Buenos Aires, Rabu (25/11/2020) waktu setempat setelah mengalami serangan jantung.
Namun, kematian Maradona ditutupi dari mantan pelatihnya, Carlos Bilardo, oleh pihak keluarga sang bekas pelatih terkenal Argentina itu.
Baca Juga: Profil Diego Maradona, Terkenal Lewat Gol Tangan Tuhan Hingga Jadi "Dewa" di Napoli
Meski keduanya kerap berseteru, Maradona dan Bilardo tak bisa dilepaskan dari kesuksesan Argentina menjuarai Piala Dunia 1986.
Bagi Bilardo sendiri Maradona bagaikan putranya yang tak pernah dia miliki.
Menurut saudara Carlos Bilardo, Jorge Bilardo, keluarga sang mantan pelatih bahkan mematikan TV agar Bilardo tak mendengar kabar tersebut.
Baca Juga: Messi: Maradona Meninggal, Tapi Tak Benar-Benar Pergi
“Saya langsung mematikan TV Carlos, karena kami tak ingin dia mengetahui kematian Diego dengan cara seperti itu. Dia sangat mencintainya, dan hal itu bisa menyakiti dia,” ujar Jorge dikutip dari AS.
“Bagi Carlos, Diego seperti putra yang tak pernah dimilikinya. Dia selalu membelanya, dan membawanya kemana pun dia berada,” tambahnya.
Baca Juga: Maradona Meninggal, Presiden Argentina Tetapkan Masa Berkabung Nasional Selama Tiga Hari
Pada Piala Dunia 1986, Maradona merupakan andalan sekaligus kapten dari tim besutan Bilardo.
Pada kompetisi itu, Maradona sukses membukukan dua gol di perempat final lawan Inggris, dan semifinal menghadapi Belgia.
Meski tak membuat gol di final, tak dapat disangsikan performa Maradona menjadi salah satu kunci keberhasilan mengalahkan Jerman Barat 3-2.
Baca Juga: Kalimat Terakhir Maradona: Saya Tidak Enak Badan
Sayang duet keduanya, di Piala Dunia 1990 tak mampu mengulangi kesuksesan setelah kalah dari Jerman Barat 0-1 di partai puncak.
Tetapi, Maradona sempat berseteru dengan Bilardo yang dianggap telah membokongnya saat Maradona mengalami kegagalan ketika menangani Argentina di Piala Dunia 2010.
Dia merasa mentornya itu yang telah membuatnya dipecat, dengan menghasut para petinggi Federasi Sepak Bola Argentina (AFA)
Penulis : Haryo-Jati
Sumber : Kompas TV