Maradona Meninggal, Presiden Argentina Tetapkan Masa Berkabung Nasional Selama Tiga Hari
Kompas sport | 26 November 2020, 03:54 WIBBUENOS AIRES, KOMPAS.TV - Presiden Argentina Alberto Fernandez menetapkan hari berkabung nasional selama tiga hari di Argentina.
Presiden Fernandez juga mencuitkan foto ketika dia dan Maradona saling berpelukan. Dia menuliskan pesan yang sangat menyentuh di Twitter.
“Anda membawa kami ke puncak dunia. Anda membuat kami sangat bahagia. Anda adalah yang terhebat dari semuanya. Terima kasih karena telah hadir di dunia ini, Diego. Kami akan merindukanmu selamanya,” tulis Presiden Argentina dalam akun Twitter-nya.
Maradona menghembuskan napas terakhir di kediamannya yang eksklusif di San Andres, Buenos Aires, Argentina. Sembilan ambulans dikirim ke rumah Maradona sekitar tengah hari waktu setempat, ketika dia memasuki masa kritis.
Baca Juga: Maradona Akan Diabadikan Menjadi Nama Stadion di Napoli
Laporan media lokal mengatakan, salah satu perawat yang merawatnya membunyikan alarm, setelah mengetahui Maradona terkena serangan jantung.
Petugas medis pun bergegas datang ke rumah Maradona. Dikutip dari the Sun, sebanyak sembilan ambulan dikirimkan ke rumah Maradona untuk menyelamatkannya. Namun ternyata petugas medis pun tidak mampu menyelamatkan Maradona dari maut.
Mantan pelatih Argentina Cesar Luis Menotti memberikan penghormatan terakhir pada Maradona. “Saya hancur. Saya tidak percaya. Saya benar-benar sedih. Tidak ada lagi yang bisa saya katakan saat ini,” ujarnya,
Baca Juga: Maradona Meninggal, Pele: Saya Kehilangan Teman Baik
Menotti mengatakan, awalnya dia sangka kabar kematian Maradona merupakan berita palsu. Namun akhirnya dia menyadari, bahwa Maradona memang benar-benar telah pergi.
“Ini mengerikan dan merupakan kejutan yang tragis, karena tindakan (terbaik) telah dilakukan untuk memastikan dia mendapat perawatan," tambahnya.
Selamat jalan, sang legenda!
Penulis : Tussie-Ayu
Sumber : Kompas TV