> >

Ibas Sebut Indonesia Hadapi Banyak Tantangan Berat: Zaman SBY Ekonomi Meroket

Politik | 6 Agustus 2020, 19:44 WIB
Ketua Fraksi Partai Demokrat di DPR, Edhie Baskoro Yudhoyono di JCC Senayan, Jakarta, Selasa (10/9/2019). (Sumber: KOMPAS.com/Haryanti Puspa Sari)

JAKARTA, KOMPAS.TV - Ketua Fraksi Partai Demokrat Edhie Baskoro Yudhoyono (Ibas) menyoroti kondisi bangsa Indonesia yang sedang menghadapi berbagai tantangan cukup berat.

Selain pandemi Covid-19 yang berakibat pada menurunnya ekonomi dan kesehatan, Ibas juga menyebut beberapa tantangan lainnya ialah soal penegakkan hukum dan demokrasi.

"Indonesia saat ini banyak tantangan. Lihat saja tantangan pandemi, ekonomi, keuangan, pembangunan, kesejahteraan, penegakan hukum, demokrasi dan hak-hak sipil," kata Ibas di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Kamis (6/8/2020), sebagaimana dikutip dari Kompas.com.

Baca Juga: AHY Tunjuk 6 Waketum Partai Demokrat, Salah Satunya Ibas Yudhoyono

Kemudian, ada pula persoalan lain yang sebetulnya tidak perlu ada. Contohnya, polemik RUU Haluan Ideologi Pancasila (HIP) dan Omnibus Law RUU Cipta Kerja.

Fraksi Partai Demokrat sendiri diketahui menarik diri dari Panitia Kerja (Panja) RUU Cipta Kerja dan menolak RUU HIP.

"Misalnya, tiba-tiba isu kita lari kepada RUU HIP, RUU Ciptaker, dan nantinya yang lebih seru lagi tantangan Pilkada 2020 dan RUU Pemilu," ujar dia.

Ibas mengatakan, rakyat perlu kepastian dan kepercayaan dari pemerintah.

Ia lantas mengenang pemerintahan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) pada periode 2004-2014.

Menurut Ibas, saat itu kondisi Indonesia dalam aspek perekonomian nasional terbilang baik.

Baca Juga: Mahfud MD Sindir Akrobat Djoko Tjandra Terjadi Sejak Zaman SBY, Kader Partai Demokrat Meradang

Mantan presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) saat orasi di Jakarta Convention Center, Jakarta, Selasa (7/2/2017). Ibas Sebut Indonesia Hadapi Banyak Tantangan Berat: Zaman SBY Ekonomi Meroket. (Sumber: KOMPAS.com/ANDREAS LUKAS ALTOBELI)

"Alhamdulillah, kita pernah membuat itu, ketika zaman mentor kita Pak SBY selama 10 tahun. Ekonomi kita meroket, APBN kita meningkat, utang dan defisit kita terjaga. Pendapatan rakyat naik dan lain-lain. Termasuk tentang persentase tingkat kemiskinan dan pengangguran," ujar putra SBY itu.

Kendati demikian, Ibas mengatakan bahwa Demokrat saat ini tidak dalam posisi menyalahkan pihak manapun.

Ibas menegaskan, Partai Demokrat bakal terus berkontribusi dalam pembangunan bangsa melalui berbagai kritik dan solusi bagi pemerintah.

Ibas sepakat bahwa khususnya di masa krisis ini seluruh pihak harus bergotong royong dan bersinergi.

"Kita ingin agar Demokrat menjadi partai yang cerdas dan tepat dalam berpikir. Ketika benar kita katakan benar, ketika tidak kita katakan tidak. Biar ruang demokrasi ini tetap terjaga, jadikanlah Partai Demokrat tetap hadir agar demokrasi kita lebih berwarna dan terjaga," kata Ibas.

Baca Juga: AHY Temui Puan di DPR, Bahas Penanganan Dampak Covid-19 dan Koalisi Pilkada 2020

 

Penulis : fadhilah

Sumber : Kompas TV


TERBARU