Unpad Umumkan Pendaftaran Relawan Vaksin Covid-19, Siapa Minat?
Kesehatan | 4 Agustus 2020, 21:46 WIBJAKARTA, KOMPAS.TV - Universitas Padjajaran yang bermitra dengan PT Bio Farma, Badan Litbangkes Kementerian Kesehatan, dan Sinovac mengumumkan pendaftaran relawan untuk uji klinis vaksin Covid-19.
Pengumuman tersebut diumumkan Universitas Padjajaran di akun Twitter resmi Universitas Padjajaran, @unpad, Selasa (4/8/2020).
"Unpad, Bio Farma, Badan Litbangkes Kementerian Kesehatan RI dan Sinovac mengajak Anda untuk ikut serta dalam penelitian uji klinik vaksin SARS Cov 2," tulis akun @unpad.
Jika masyarakat berminat, @unpad menyertakan alamat dan kontak yang bisa dihubungi.
Kontaknya sebagai berikut:
Clinical Research Unit
Dept. Ilmu Kesehatan Anak Lt. 1
RSUP Hasan Sadikin
Telp. (022) 2034471
WhatsApp 08112214235
Pendaftaran akan ditutup pada tanggal 31 Agustus 2020 mendatang.
Baca Juga: Begini Perkembangan Vaksin Covid-19 Dari China
Siapa Saja yang Dapat Berpartisipasi di Penelitian Ini
Untuk menjadi relawan uji klinis vaksin Covid-19, Universitas Padjajaran memberikan sejumlah kriteria. Sebagai berikut:
1. Dewasa sehat usia 18-59 tahun, yang selama pandemi Covid-19 ini senantiasa menjaga dirinya dari risiko penularan dengan implementasikan physical distancing, dan menggunakan alat pelindung diri sesuai anjuran pemerintah.
2. Tidak sedang ikut atau akan diikutsertakan dalam uji klinis lain.
3. Tidak memiliki riwayat terinfeksi Covid-19 (akan dilakukan tes terhadap apus tenggorokan dan rapid test untuk mengetahui apakah Anda sedang atau pernah terinfeksi Covid-19).
4. Dalam 14 hari sebelum dimulainya penelitian:
a. Tidak memiliki riwayat kontak dengan pasien terinfeksi corona virus.
b. Tidak memiliki riwayat kontak dengan pasien yang menunjukkan demam atau gejala sakit saluran pernapasan yang berdomisili di daerah atau komunitas yang terdampak Covid-19.
c. Tidak memiliki dua atau lebih kasus demam dan/atau gejala saluran pernapasan di daerah dengan lingkup kecil seperti rumah, kantor, sekolah atau kelas.
5. Tidak mengalami penyakit ringan, sedang atau berat, kelainan atau penyakit kronis, kelainan darah, terutama infeksi dan/atau demam (suhu > 37,5 derajat celsius).
6. Bukan wanita yang hamil, menyusui atau berencana hamil selama periode penelitian.
7. Tidak memiliki riwayat penyakit asma, alergi terhadap vaksin.
8. Tidak memiliki penyakit pembekuan darah yang tidak terkontrol atau kelainan darah.
9. Tidak memiliki kelainan atau penyakit kronis (penyakit gangguan jantung yang berat, tekanan darah tinggi yang tidak terkontrol, diabetes, penyakit ginjal dan hati, tumor, penyakit epilepsi/ayan atau penyakit gangguan saraf, dll).
10. Tidak memiliki riwayat penyakit gangguan sistem imun dan pada 4 minggu terakhir tidak menerima terapi yang dapat mengganggu respon imun (misalnya imunoglobulin intraversa, produk yang berasal dari darah, atau terapi kortikosteroid jangka panjang (>2 minggu)).
11. Tidak mendapat imunisasi apapun dalam waktu 1 bulan ke belakang atau akan menerima vaksi lain dalam waktu 1 bulan ke depan.
12. Berdomisili di Kota Bandung dan tidak berencana pindah dari wilayah penelitian sebelum penelitian selesai.
Baca Juga: Erick Thohir Pastikan Bio Farma Siap Produksi 250 Juta Vaksin Corona Akhir 2020
Prosedur Peserta Penelitian
Selain pengumuman pendaftaran, @unpad juga menyertakan prosedur yang perlu diketahui peserta penelitian. Prosedurnya sebagai berikut:
1. Penjelasan penelitian dan penandatanganan formulir persetujuan partisipasi dalam penelitian, bila Anda setuju.
2. Setelah Anda dinyatakan dapat berpartisipasi dalam penelitian oleh dokter peneliti, akan dilakukan prosedur pengacakan (randomisasi) untuk menentukan apakah Anda akan mendapatkan vaksin SARS-CoV-2 atau plasebo berupa water for injection.
3. Setelah itu, Anda akan memperoleh dua (2) dosis vaksin SARS-CoV-2 atau plasebo pada kunjungan 1 (Hari 0) dan kunjungan 2 (Hari ke-14).
4. Anda akan ikut serta dalam penelitian ini selama kurang lebih 7 bulan (terdiri dari 5 kunjungan penelitian).
"Terima kasih, partisipasi Anda akan berkontribusi pada pengembangan Vaksin SARS-CoV-2 di Indonesia," tulisnya.
Penulis : Hariyanto-Kurniawan
Sumber : Kompas TV