Erick Thohir: Vaksin Corona Diproduksi pada Januari 2021, Kita Masih 6-7 Bulan Lagi Hadapi Covid-19
Update corona | 26 Juli 2020, 05:28 WIBJAKARTA, KOMPAS TV - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Erick Thohir, mengatakan vaksin Corona atau Covid-19 baru akan diproduksi pada Januari atau Februari tahun depan atau 2021.
Menurut dia, produksi vaksin tersebut akan dilakukan setelah proses uji klinis terhadap 2.400 vaksin Sinovac yang dikirim dari China selesai dilakukan oleh PT Bio Farma.
"Bapak harus ketahui vaksin sudah akan diproduksi, tapi itu baru Januari-Februari tahun depan," kata Erick Thohir pada Sabtu, (25/7/2020).
Baca Juga: Tak Hanya China, Indonesia Kerja Sama dengan Korsel dan Norwegia untuk Vaksin Corona
"Itu berarti masih 6-7 bulan lagi kita harus menghadapi covid ini yang terjadi tidak hanya di Indonesia, tapi seluruh negara di dunia."
Sembari menunggu vaksin diproduksi, Erick mengimbau kepada seluruh masyarakat untuk tetap menjalankan protokol kesehatan secara disiplin.
Itu mulai dari menggunakan masker, mencuci tangan, hingga menjaga jarak aman atau physical distancing. Karena sudah menjadi protokol, maka seharusnya tak perlu lagi ada sanksi atau denda.
"Tidak ada lagi istilahnya harus diancam dulu untuk pakai masker, didenda baru pakai (masker)," ujar Erick Thohir.
Baca Juga: Wiku Adisasmito: Pemerintah Prioritaskan Aman, Tepat, dan Cepat Untuk Vaksin Covid-19
"Tapi protokol ini pakai masker, cuci tangan, jaga jarak, harus menjadi prioritas utama kita kalau mau kembali merasa aman."
Menurut dia, masih ada waktu sekitar enam sampai tujuh bulan bagi masyarakat untuk mencegah penyebaran Covid-19 semakin meluas.
Karena itu, Erick meminta masyatakay ikut andil memutus mata rantai penyebaran Covid-19 dengan melaksanakan protokol kesehatan. Setidaknya hingga vaksin Covid-19 benar-benar diproduksi.
"Ini bisa berhasil kalau masyarakatnya bersatu. Tentu saya harapkan bisa didukung semua, dan Insha Allah kita semua pemerintah pusat, pemerintah daerah, masyarakat bersatu menghadapi Covid-19," ujar Erick.
Baca Juga: Pemerintah Pastikan Vaksin Corona Akan Diproduksi Perusahaan Asal Indonesia
Seperti diketahui, uji klinis tahap III vaksin Covid-19 akan dilakukan pada Agustus 2020 mendatang. Bio Farma telah menerima vaksin dari Sinovac, China sebanyak 2.400 vaksin.
Saat ini, kata Erick, uji vaksin Covid-19 di Indonesia hampir final. Dia menyampaikan hal tersebut melalui akun Instagram pribadinya pada Selasa (21/7/2020).
Walau begitu, Erick Thohir meminta masyarakat tetap disiplin menerapkan protokol kesehatan seperti menjaga jarak, rajin mencuci tangan dan menggunakan masker sampai vaksin sudah dapat digunakan.
"Seperti yang selalu disampaikan Presiden, kita harus selalu disiplin menerapkan protokol kesehatan demi menekan penyebaran Covid-19," ujar Erick Thohir.
Baca Juga: Analisa Lengkap Perkembangan Covid-19, 24 Juli, dari Vaksin Hingga Kasus Positif
"Karena keadaan saat ini belum normal. Kerja keras kita semua untuk menekan penyebaran Covid-19 tidak akan ada artinya bila kita tidak disiplin."
Lebih lanjut, Erick menambahkan, bahwa pemerintah Indonesia akan memastikan ketersediaan vaksin Covid-19. Namun, sebelum ke sana, pemerintah meminta kerja samanya dari seluruh elemen masyarakat dengan membantu mematuhi protokol kesehatan.
"Bio Farma juga akan memastikan memproduksi obat untuk terapi kesembuhan karena ditanya obatnya apa, masih belum ada. Tetapi terapi penyembuhan kita terus lakukan dan Insya Allah sesuai dengan komitmen," ujar Erick.
Sementara itu, Direktur Utama Bio Farma, Honesti Basyir, mengatakan uji klinis vaksin Covid-19 dijadwalkan bakal berjalan selama enam bulan, sehingga ditargetkan akan selesai pada bulan Januari 2021 mendatang. Jika upaya itu lancar, Bio Farma berjanji akan memproduksi pada kuartal I 2020.
Baca Juga: Ridwan Kamil Siapkan Ribuan Relawan untuk Tes Vaksin Corona!
"Kami sudah menyiapkan fasilitas produksinya di Bio Farma dengan kapasitas produksi maksimal di 250 juta dosis," ujar Honesti.
Honesti menambahkan, alasan pemilihan Sinovac sebagai mitra karena metode pembuatan vaksin yang digunakan sama dengan kompetensi yang dimiliki oleh Bio Farma.
Terlebih Bio Farna sudah memiliki pengalaman dalam pembuatan vaksin seperti vaksin Pertusis.
Penulis : Tito-Dirhantoro
Sumber : Kompas TV