Ayah Editor Metro TV Yodi Prabowo: Banyak Kejanggalan dari Pemaparan Polisi Soal Kematian Anaknya
Peristiwa | 25 Juli 2020, 21:50 WIBJAKARTA, KOMPAS TV - Suwandi, ayah dari editor Metro TV, Yodi Prabowo, menegaskan jika dirinya sebagai orang tua tak percaya anaknya tewas karena bunuh diri.
Dia pun menilai, banyak kejanggalan dari pemaparan polisi mengenai penyebab kematian anaknya. Terutama terkait alasan Yodi Prabowo bunuh diri karena sedang depresi.
Sebab, sebelum ditemukan tewas di pinggir jalan tol JORR Ulujami, Jakarta Selatan pada Jumat, 10 Juli 2020, tidak ada gelagat Yodi sedang mengalami depresi.
Baca Juga: Polisi Ungkap Sebab Jenazah Editor Metro TV Yodi Prabowo Berada di Pinggir Jalan Tol JORR
Menurut pengakuan Suwandi, Yodi bahkan masih membantu ibunya hingga berencana mencari uang tambahan untuk biaya pernikahannya dengan sang pacar, Suci Fitri Romlah.
Karena itu, Suwandi menuturkan, Yodi memutuskan untuk membeli laptop demi mencari biaya tambahan untuk acara pernikahannya.
"Dia baru beli laptop. Untuk apa? Untuk cari uang tambahan karena dia ingin menikah," kata Suwandi dalam wawancara dengan Metro TV sesaat setelah polisi memaparkan hasil penyidikannya pada Sabtu (25/7/2020).
Yudi berpendapat, agak aneh apabila Yodi mengalami depresi, karena di sisi lain dia masih bekerja seperti biasa, bahkan berencana mencari uang tambahan.
Baca Juga: Masih Cari Bukti Lain, Kasus Editor Metro TV Yodi Prabowo Tak Berhenti Pada Dugaan Bunuh Diri
"Kalau orang depresi pasti malas. Mandi saja malas, apalagi bekerja?" kata Suwandi.
Bahkan di hari Yodi menghilang, kata Suwandi, anaknya itu masih menyelesaikan pekerjaannya dengan baik di Metro TV, tempat dia bekerja sebagai editor.
Lebih lanjut, Suwandi mengaku heran dengan penjelasan polisi ihwal empat luka tusuk yang ada di tubuh anaknya yakni di dada dan leher, namun dibilang hal tersebut merupakan indikasi bunuh diri.
Menurut Suwandi, jika ada empat kali tusukan di dada dan leher, seharusnya bercak darah juga ditemukan, baik di jaket hingga masker yang dikenakan Yodi.
Baca Juga: Polisi Sebut Editor Metro TV Yodi Prabowo Bunuh Diri, Ibunda Ungkap Anaknya Ketakutan Sebelum Tewas
Seperti diakatakan polisi sebelumnya, disimpulkan bahwa Yodi Prabowo tewas karena tindakan bunuh diri. Motif bunuh diri itu disebut polisi karena korban tengah dilanda depresi.
Polisi menyimpulkan Yodi depresi setelah menemukan catatan perbankan milik korban, yakni adanya transaksi keuangan di RSCM Kencana. Di sana, Yodi membayar biaya tes dan konsul beberapa hari sebelum tewas.
"Tim menemukan adanya catatan transaksi keuangan di RSCM Kencana. Di sana yang bersangkutan melakukan tes dan konsul di RSCM," kata Direskrimum Polda Metro Jaya, Kombes Tubagus Ade dalam jumpa pers di Mapolda Metro Jaya, Sabtu (25/7/2020).
Baca Juga: Ini Faktor yang Buat Editor Metro TV Yodi Prabowo Depresi Hingga Bunuh Diri
Yodi menjalani tes dan konsul di Poli Penyakit Kulit dan Kelamin RSCM Kencana. Polisi menduga kuat adanya gangguan kesehatan yang membuat Yodi memeriksakan dirinya ke rumah sakit sebagai motif bunuh diri.
"Ini bisa jadi berkaitan," kata Tubagus.
Namun, Yodi tidak pernah mengambil hasil tes kesehatan yang dijalaninya di RSCM Kencana hingga akhirnya dilaporkan hilang dan ditemukan tewas di pinggir jalan Tol JORR Pesanggrahan, Jakarta Selatan pada 10 Juli 2020.
Tubagus mengungkapkan dugaan bunuh diri ini juga diperkuat dengan berbagai barang bukti yang ditemukan di sekitar lokasi kejadian.
Baca Juga: Pisau yang Dipakai Yodi Prabowo untuk Bunuh Diri Punya Ciri Khas Khusus, Dibeli di Ace Hardware
Seluruhnya sudah diperiksa dan tak ditemukan adanya DNA atau sidik jari selain milik Yodi. Kesaksian pacar Yodi juga diungkap polisi menguatkan dugaan itu.
Sebelum tewas, Yodi disebut berkali-kali bertanya hal yang janggal. Yodi bertanya kepada pacaranya bagaimana jika dia sudah meninggal dunia.
"Kepada S, korban bilang berkali-kali bilang kalau saya enggak ada.. Penafsiran kami, kalau korban meninggal. Ini disampaikan berulang-ulang kepada S," ucap Tubagus.
Polisi juga menemukan adanya rekaman CCTV di toko Ace Hardware. Di dalam rekaman itu, Yodi diketahui membeli pisau yang kemudian ditemukan berlumuran darah di bawah jasadnya.
Baca Juga: Pisau yang Dipakai Yodi Prabowo untuk Bunuh Diri Punya Ciri Khas Khusus, Dibeli di Ace Hardware
"Penyidik berkesimpulan bahwa diduga kuat bunuh diri. Fakta yang kami himpun dari pemeriksaan di TKP, dari pemeriksaan saksi, keterangan ahli, bukti pendukung dan dokumen lain, maka kami berkesimpulan diduga kuat yang bersangkutan melakukan bunuh diri," ujar Tubagus.
Penulis : Tito-Dirhantoro
Sumber : Kompas TV