Polisi Ungkap Sebab Jenazah Editor Metro TV Yodi Prabowo Berada di Pinggir Jalan Tol JORR
Peristiwa | 25 Juli 2020, 20:52 WIBJAKARTA, KOMPAS TV - Polisi telah merilis penyebab kematian seorang editor Metro TV, Yodi Prabowo, pada Sabtu (25/7/2020) di Mapolda Metro Jaya, Jakarta.
Dalam keterangan persnya, polisi menduga Yodi Prabowo tewas karena bunuh diri dengan cara menghunuskan sebilah pisau ke bagian dada dan lehernya.
Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya, Kombes Tubagus Ade Hidayat, mengungkapkan penyebab jasad Yodi berada di pinggir jalan tol.
Baca Juga: Masih Cari Bukti Lain, Kasus Editor Metro TV Yodi Prabowo Tak Berhenti Pada Dugaan Bunuh Diri
Ade menduga, Yodi Prabowo memutuskan bunuh diri di kawasan Pesanggrahan, Ulujami, Jakarta Selatan karena tak ingin niatnya itu diketahui atau dilihat oleh orang lain.
"Umumnya orang mencari tempat sepi. Oleh karena itu, maka dirangkailah dengan scientific pembuktian, labfor, sampai ke data yang sudah saya sampaikan," kata Ade di Mapolda Metro Jaya, Sabtu (25/7/2020).
Menurut dia, kondisi tempat penemuan jenazah Yodi sangat gelap. Tidak ada penerangan sama sekali atau lampu di lokasi penemuan jenazah korban.
Sementara warung yang biasa buka di sekitar lokasi saat itu sudah tutup. Selain itu, lokasi tersebut dipilih lantaran jalur tersebut memang kerap dilalui Yodi Prabowo sehari-hari.
Baca Juga: Kondisi Terkini TKP Penemuan Jenazah Editor MetroTV Yodi Prabowo
"Seseorang tidak ingin dianggap bunuh diri. Bisa jadi, dia tidak ingin orang lain mengetahui kalau dia meninggal karena bunuh diri,” ujar Ade.
“Lalu kenapa? Itu rute yang dia kuasai, berdasarkan keterangan saksi itu yang biasa dia lalui."
Namun demikian, walau dugaan sementara Yodi Prabowo tewas karena bunuh diri, Ade masih menunggu adanya fakta lain yang terungkap dalam proses penyidikan.
Ade sebelumnya mengatakan Yodi Prabowo, mengakhiri hidupnya dengan jalan bunuh diri menggunakan sebilah pisau yang ditusukkan ke tubuhnya sendiri.
Baca Juga: Polisi Sebut Editor Metro TV Yodi Prabowo Bunuh Diri, Ibunda Ungkap Anaknya Ketakutan Sebelum Tewas
Dugaan polisi itu berdasarkan sejumlah bukti dan analisis. Namun demikian, hal tersebut bukanlah kesimpulan akhir.
Ade memaparkan fakta kuat Yodi bunuh diri karena pisau yang ditemukan di lokasi kejadian dibelinya sendiri di Ace Hardware, Rempoa, Tangerang Selatan.
Ade pun menduga pisau itulah yang digunakan untuk bunuh diri. "Pisau ini punya ciri khas khusus dijual di Ace Hardware," kata dia.
Menurut Ade, Yodi Prabowo membeli pisau tersebut tidak lama sebelum jasadnya ditemukan di Tol JORR Pesanggrahan, Ulujami, Jakarta Selatan pada Jumat (10/7/2020).
Baca Juga: Ini Faktor yang Buat Editor Metro TV Yodi Prabowo Depresi Hingga Bunuh Diri
Untuk memastikannya, polisi juga memeriksa Ace Hardware Rempoa terkait penemuan pisau tersebut.
"Kami periksa di Ace Hardware, ternyata setelah kita tanya dalam satu minggu, pisau jenis itu yang hanya laku dijual," kata Ade.
Selain itu, pihak kepolisian memeriksa rekaman kamera pengawas CCTV di Ace Hardware.
“Ternyata kami temukan korban sedang membeli pisau tersebut. Baju yang dikenakan sama persis dengan baju yang dipakai saat jenazah ditemukan," kata Ade.
Baca Juga: Pisau yang Dipakai Yodi Prabowo untuk Bunuh Diri Punya Ciri Khas Khusus, Dibeli di Ace Hardware
Jenazah Yodi ditemukan di pinggir Tol JORR Pesanggrahan, Ulujami, Pesanggrahan, Jakarta, pada Jumat lalu pukul 11.30 WIB oleh tiga anak kecil yang bermain layangan.
Yodi tertelungkup di dekat tembok. Ia ditemukan memakai helm, berjaket hijau, bercelana hitam, bersepatu, dan mengenakan tas.
Yodi diperkirakan tewas pada Rabu (8/7/2020) sekitar pukul 00.00-02.00 WIB. Sebelum ditemukan tewas, Yodi terakhir terlihat di kantor Metro TV pada Selasa (7/7/2020) pukul 22.27 WIB.
Di tempat kejadian perkara, polisi menemukan dompet berisi KTP, NPWP, kartu ATM, motor Honda Beat warna putih bernomor B 6750 WHC, tiga STNK, uang sebesar Rp 40.000, helm, jaket, dan tas milik korban.
Baca Juga: Pisau yang Dipakai Yodi Prabowo untuk Bunuh Diri Punya Ciri Khas Khusus, Dibeli di Ace Hardware
Penulis : Tito-Dirhantoro
Sumber : Kompas TV