Pembunuh Editor Metro TV Yodi Prabowo Disebut Lebih dari Satu Orang, Motifnya Diduga Sakit Hati
Kriminal | 25 Juli 2020, 10:01 WIBJAKARTA, KOMPAS TV - Kematian editor Metro TV, Yodi Prabowo masih menjadi teka-teki sampai saat ini. Sudah dua minggu berlalu, Polisi masih belum menemukan siapa pelaku pembunuhan terhadap Yodi Prabowo.
Seperti diketahui, jenazah Yodi Prabowo ditemukan di pinggir Jalan Tol JORR Pesanggrahan, Ulujami, Pesanggrahan, Jakarta Selatan pada Jumat (10/7/2020) sekitar pukul 11.30 WIB.
Kriminolog dari Universitas Indonesia, Yogo Tri Hendiarto, angkat bicara ihwal kematian sang editor TV berita itu.
Baca Juga: Terungkap Isi Pertemuan Editor MetroTV Yodi Prabowo dengan Pacar dan Perempuan Lain Sebelum Tewas
Menurut dia, pelaku pembunuhan terhadap Yodi Prabowo lebih dari satu orang. Sebab, kasus ini bersifat sensitif dan emosional. Berkait dengan kondisi relasi atau hubungan.
“Pelaku lebih dari satu. Kasus ini bersifat sensitif, emosional dan berkaitan dengan kondisi relasi atau hubungan yang menciptakan rasa sakit hati atau intrisik,” kata Yogo dikutip dari Kompas.com pada Sabtu (25/7).
Yogo berpendapat, terkait motif pembunuhan Yodi, bukanlah karena ingin menguasai harta korban atau perampokan.
Itu terlihat dari sejumlah barang berharga milik korban yang ditinggalkan di lokasi kejadian. Seperti diketahui, polisi menemukan dompet berisi KTP, NPWP dan kartu ATM.
Kemudian motor Honda Beat warna putih bernomor B 6750 WHC, tiga STNK, uang sebesar Rp 40.000, helm, jaket, dan tas milik korban. Di samping jenazah korban, ditemukan juga sebilah pisau.
Baca Juga: Pemred MetroTV Ungkap Sosok Yodi Prabowo di Kantornya
“Jadi, pembunuhan ini bukan ingin merampok untuk menguasai harta korban,” ujar Yogo.
Lebih lanjut, Yogo mengatakan, kasus kematian Yodi Prabowo hingga kini belum menemukan titik terang.
Polisi disebut masih membutuhkan proses penyelidikan dan penyidikan yang lengkap untuk mengungkap kasus ini.
“Kalau kurang akan berakibat pada respons analisis yang salah dan membangun opini publik yang salah juga. Kita butuh asupan data,” kata Yogo
Namun demikian, cepat atau lambatnya pengungkapan kasus Yodi, kata Yogo, bergantung dari penguraian barang bukti dan saksi.
Baca Juga: Dipanggil Polisi, Pemred MetroTV Optimistis Kasus Yodi Prabowo Terungkap
Jika uraian barang bukti dan saksi dikumpulkan dengan baik, pengungkapan kasus akan berjalan dengan cepat.
“Dari saksi dan bukti akan membuat kolase kisah. Sama kayak detektif. Mengapa ia mati? Siapa pelakunya? Motifnya apa? Dan perlu didalami,” ujar Yogo,
Selain itu, Yogo menambahkan, polisi juga masih berusaha melihat keterlibatan pacar korban Suci Fitri dalam kasus pembunuhan Yodi.
“Apakah memberikan keterangan jujur atau tidak, atau teman korban. Teknik investigasi ini akan dicek dan ricek oleh pihak kepolisian,” kata Yogo.
Kini, banyak asumsi yang muncul di masyarakat terkait penyebab kematian Yodi. Termasuk munculnya isu korban tewas karena bunuh diri.
Baca Juga: Pengakuan Ibunda Editor Metro TV Yodi Prabowo: Kesal Anaknya Disebut Bunuh Diri, Banyak Luka Tusuk
Turinah, ibu dari editor Metro TV, Yodi Prabowo, tak terima jika anaknya disebut tewas karena bunuh diri. Pasalnya, Yodi banyak menerima luka tusuk benda tajam di tubuhnya.
"Saya enggak terima kalau (Yodi) disebut bunuh diri. Masa bunuh diri, tusukannya banyak," kata Turinah seperti dikutip dari Kompas.com pada Jumat (24/7/2020).
Berulang kali Turinah mengulang kalimat yang menunjukkan kekesalannya ketika mendengar isu anaknya tewas karena bunuh diri.
Turinah mengaku mengetahui munculnya isu bunuh diri itu dari berbagai pemberitaan di media massa. Adapaun dugaan bunuh diri itu dilontarkan oleh para pengamat dan polisi beberapa waktu lalu.
"Saya enggak mau dia (polisi) kerjanya cepet, tapi hasilnya begitu. Kan itu dibilangnya bunuh diri. Cepet sih terungkap tapi kan kayak gitu saya kesal banget, sakit banget saya," ujar Turinah.
Baca Juga: Sebelum Tewas, Editor Metro TV Yodi Prabowo Bertemu Pacar dan Perempuan Lain di Kafe Dekat Kantor
Turinah mengaku heran ada pihak yang mengatakan Yodi tewas karena bunuh diri. Dia pun meyakini Yodi tewas karena dibunuh setelah mengetahui luka tusuk di tubuh anaknya.
"Kalau ada indikasi bunuh diri itu kan saya suka kesel. Terakhir saya baca kaya gitu. Itu bikin kesal, bikin dongkol, saya enggak terima. Jangan segampang itu (sebut bunuh diri)," kata Turinah.
Soal sidik jari Yodi di pisau, Turinah percaya pisau yang ditemukan dan dipegang Yodi bukanlah pisau yang menyebabkan Yodi tewas.
Yodi diketahui ditemukan tertelungkup sambil memegang pisau dengan tangan kirinya. Fakta tentang sidik jari Yodi di pisau yang ditemukan di sekitar mayat Yodi berdasarkan hasil pemeriksaan laboratorium forensik.
Fakta tersebut membuat publik berspekulasi tentang dugaan penyebab kematian Yodi karena bunuh diri.
Baca Juga: Terungkap Identitas Laki-laki Mencurigakan di Malam Tewasnya Editor Metro TV Yodi Prabowo
Penulis : Tito-Dirhantoro
Sumber : Kompas TV