Jakarta Cetak Rekor Tertinggi Penambahan Kasus Covid-19, Anies Baswedan Merasa Bersyukur
Update corona | 23 Juli 2020, 10:09 WIBJAKARTA, KOMPAS TV - Kasus positif virus corona atau Covid-19 di DKI Jakarta kembali mencatatkan rekor penambahan tertinggi pada Selasa (21/7/2020) dengan angka 442 kasus.
Meski terjadi panambahan kasus Covid-19 cukup tinggi, Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan, tak ambil pusing. Sebaliknya, dia justru merasa bersyukur karena banyak warga yang ternyata positif Covid-19.
"Kami justru merasa bersyukur sekali bisa menemukan warga yang positif Covid-19," kata Anies di Gedung DPRD DKI Jakarta, Rabu (22/7).
Baca Juga: Anies Baswedan Tetap Teruskan Reklamasi Ancol, Ini Alasannya
Anies menuturkan, banyak dari mereka tidak menyadari kalau positif Covid-19. Hal ini tentunya sangat membahayakan bagi orang lain.
"Daripada mereka tidak tahu, pulang ke rumah malah menularkan orang tua, lingkungan," ujar Anies.
Anies menjelaskan, angka positivity rate ini akan dilihat sebagai usaha Pemprov DKI dalam upaya menyelamatkan warganya.
"Mudah-mudahan dengan kita lebih banyak menemukan yang positif, bisa lebih cepat memutus mata rantai penyebaran Covid-19," ujar Anies.
Baca Juga: Nasihat dan Perintah Anies Baswedan Untuk Warga Jakarta
Lebih lanjut, Anies mengklaim, rekor tambahan kasus baru itu juga bisa terjadi karena pihaknya memperbanyak rapid test di wilayah ibu kota.
Sejak awal, kata Anies, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta berkomitmen meningkatkan kapasitas tes Covid-19. Sebab, peningkatan kapasitas tes bisa lebih cepat mengidentifikasi penyebaran Covid-19.
"Kita tingkatkan testing supaya kita temukan yang positif, supaya bisa isolasi. Jadi, wabahnya memang masih ada," ujarnya.
"Tapi justru karena wabah masih ada, kita lakukan testing lebih banyak, lebih banyak yang ketemu, lebih banyak yang isolasi."
Baca Juga: Anies Baswedan Nonaktifkan Lurah Grogol Selatan Terkait KTP-el Djoko Tjandra
Anies menambahkan, angka rasio positif di Jakarta dalam tiga pekan terakhir ini memang sempat mengalami peningkatan. Pada 9 sampai 15 Juli, rasio positif Covid-19 di Jakarta mencapai 5,9 persen.
Angka tersebut masih di atas standar Badan Kesehatan Dunia atau World Health Organization (WHO) 5 persen.
Kendati demikian, Anies mengatakan, dibandingkan angka rasio positif, sejauh ini angka Case Fatality Rate (CFR) atau tingkat fatalitas kematian akibat virus corona di Jakarta masih tergolong rendah.
Berdasarkan data di situs pemantauan Covid-19 Jakarta, tingkat kematian akibat virus corona di Jakarta sebesar 4,4 persen.
Baca Juga: Sejumlah Pimpinan KPK Temui Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan, Apa yang Dibahas?
"Dari yang kita temukan selama 2-3 minggu, angka positivity rate meningkat. Tetapi, jumlah case fatality rate tidak mengalami peningkatan," tutur Anies.
Lebih lanjut, Anies menambahkan, mayoritas kasus positif yang ditemukan di Jakarta merupakan orang tanpa gejala.
Sementara, pasien yang menjalani perawatan di rumah sakit adalah orang yang ditemukan positif tanpa gejala, namun memiliki penyakit bawaan atau komorbid atau berisiko tinggi.
"Maka mereka kita minta untuk dirawat. Misal ada warga lansia 70 tahun lebih, positif, maka demi keselamatan isolasi di rumah sakit," ujarnya.
Baca Juga: Ini Alasan Anies Baswedan Lanjutkan Reklamasi Ancol
Diketahui, per Selasa (21/7) kemarin, jumlah kasus positif virus corona di Jakarta hingga mencapai 17.153 kasus. Dari jumlah tersebut, 10.864 orang dinyatakan telah sembuh, dan 758 orang meninggal dunia.
Penulis : Tito-Dirhantoro
Sumber : Kompas TV