3 Alasan Indonesia Pilih Vaksin Covid-19 Buatan China Dibanding AS dan Inggris
Update corona | 22 Juli 2020, 17:07 WIBJAKARTA, KOMPASTV - Perkembangan vaksin virus corona di dunia sudah menuju ke tahap uji coba kepada manusia.
Ada tiga calon vaksin yang dikembangkan oleh tiga negara, yakni Amerika Serikat dengan Vaksin Moderna, AstraZeneca di Inggris dan Sinovac di China.
Vaksin Moderna dikembangkan oleh perusahaan yang berbasis di Massachutes, Amerika Serikat. Vaksin ini dikabarkan memasuki fase uji klinis tahap ketiga pada pertengahan Juli 2020.
Baca Juga: Vaksin Corona Hampir Siap, Ahli: Masyarakat Tak Boleh Lupa Protokol Kesehatan!
AstraZeneca dikembangkan oleh perusahaan farmasi raksasa Inggris yang bekerjasama dengan Universitas Oxford. Vaksin ini telah lulus uji coba ke manusia di tahap awal.
Sementara Sinovac dikembangkan oleh perusahaan farmasi Sinovac Biotech China. Vaksin ini sudah masuk tahap ke tiga dan telah uji terhadap manusia.
Dari ketiga kandidat vaksin Covid-19 tersebut Indonesia memilih bekerja sama dengan Sinovac Biotech, perusahan farmasi China untuk mengembangkna vaksin Sinovac.
Direktur PT Bio Farma Honesti Basyir mengungkapkan tiga alasan Indonesia memilih vaksin dari perusahaan China, Sinovac.
Baca Juga: Tim Uji Klinis Vaksin Corona Tak Bisa Penuhi Target Jokowi Selesai 3 Bulan, Ini Alasannya
Pertama perkembangan yang cepat. Menurut Honesti, perkembangan vaksin Sinovac lebih cepat dibanding kandidat vaksin yang dikembangkan di negara-negara di dunia.
Honesti menjelaskan semua vaksin Covid-19 yang sedang dikembangkan akan melalui tahapan uji praklinis, uji klinis fase 1, fase 2, dan fase 3 sebelum mendapatkan ijin edar dari regulator masing-masing negara.
Namun saat ini rata-rata perusahaan produsen vaksin dunia baru mencapai tahap uji praklinis ataupun uji klinis fase 1. Sementara, Sinovac sudah menyelesaikan uji klinis fase 2.
"Vaksin dari Sinovac termasuk yang paling cepat pengembangannya, saat ini sudah selesai uji klinis tahap 2 dan akan berlanjut ke uji klinis tahap 3," kata Honesti, Rabu (22/7/2020). Dikutip dari Kompas.com.
Baca Juga: 3 Negara Ini Jadi Uji Coba Vaksin Covid-19 Sinovac Tahap Tiga
Kedua, peluang kembali normal. Honesti menjelaskan masyarakat Indonesia membutuhkan vaksin agar kehidupan kembali normal.
Pandemi Covid-19 sudah memberikan dampak di segala sektor. Di sisi lain masyarakat yang keluar rumah untuk mencari nafkah terancam akan penyebaran virus corona.
"Kita butuh akses cepat untuk ketersediaan vaksin karena ini peluang terbaik untuk kembali normal lagi," ujarnya.
Ketiga bekeja sama dengan negara lain. Selain Indoneisa, perusaaan Sinovac sudah bekerja sama dengan negara lain untuk pengembangan tahap ke tiga vaksin Covid-19.
Baca Juga: Harga Vaksin Corona Diperkirakan Rp 75.000 per Orang
Negara-negara yang melakukan pengembangan uji coba tahap ketiga Sinovac yakni Brazil, Bangladesh, Chile dan Turki.
Hasil uji praklinis vaksin Sinovac pada hewan sudah memberi hasil yang memenuhi syarat, dan telah dipublikasikan di Journal Science.
Dalam uji klinis fase 1 di China memberi hasil aman untuk aspek safety. Uji klinis fase 2 di China memberi hasil imunogenisitas atau khasiat yang baik.
"Indonesia termasuk yang mendapat prioritas dalam kerja sama pengembangannya," ujar Honesti.
Uji klinis Sinovac di Indonesia akan dimulai pada Agustus mendatang dan bekerja sama dengan Balitbang Kementerian Kesehatan dan Fakultas Kedokteran Universitas Padjadjaran. Proses uji klinis ini juga diawasi langsung secara ketat oleh Badan Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM).
Baca Juga: Vaksin Virus Corona Oxford Terbukti Efektif pada Monyet, Siap Diproduksi Massal
Bio Farma sudah menerima 2.400 sampel vaksin dari Sinovac. Rencananya setengah dari vaksin akan di uji coba kepada sukarelawan dengan pengawasan Kemenkes, tim ahli dari Unpad dan BPOM.
Penulis : Johannes-Mangihot
Sumber : Kompas TV