Kompolnas: Surat Jalan Djoko Tjandra Palsu, Bohongnya Sudah Keterlaluan
Hukum | 18 Juli 2020, 19:02 WIBJAKARTA, KOMPAS TV - Komisioner Komisi Kepolisian Nasional (Kompolnas), Poengky Indarti, menyebut surat jalan yang dimiliki oleh buronan kasus cessie Bank Bali, Djoko Tjandra adalah palsu.
Poengky menjelaskan, surat jalan Djoko Tjandra dibikin menggunakan komputer Brigjen Prasetijo Utomo yang saat itu masih menjabat Kepala Biro Koordinasi dan Pengawasan PPNS Bareskrim Polri.
“Surat jalan itu palsu, karena seharusnya pembuatan surat jalan itu dibutuhkan autentifikasi dan ditandatangani oleh pihak yang lebih berwenang,” kata Poengky dalam sebuah diskusi di Jakarta, Sabtu (18/7/2020).
Baca Juga: Mantan Wakapolri Menduga Keterlibatan 3 Jenderal Polisi di Pelarian Djoko Tjandra Sudah Terorganisir
Adapun pihak yang lebih berwenang dalam hal ini adalah Kepala Bareskrim Polri atau Wakil Kepala Bareskrim Polri.
Poengky menambahkan, keanehan lainnya di surat jalan yang dibuat oleh Brigjen Prasetijo Utomo adalah mengenai profesi Djoko Tjandra yang ditulis sebagai Konsultan Biro Korwas PPNS Bareskrim Polri.
"Jadi bohongnya sudah keterlaluan, jadi kalau kita melihat seperti ini, ini enggak mungkin institusi. Jadi ini permainan pribadi dan juga jelas yang bersangkutan mempunyai niat memperkaya diri sendiri," tutur Poengky.
Lebih lanjut, Poengky mengatakan, patut diduga kuat ada unsur penyuapan terkait penerbitan surat jalan Djoko Tjandra.
Baca Juga: Kecolongan, Kejagung Selidiki Djoko Tjandra di Malaysia
“Kita patut menduga ada penyuapan di situ. Oleh karena itu, Propam dan Reskrim, tim yang dibentuk oleh Kabareskrim ada Dirtipidum, Dirtipikor. Kemudian siber juga,” kata Poengky.
“Kalau misalnya diduga enggak ada aliran dana, itu enggak mungkin ada Dirtipikor di situ.”
Pada kesempatan yang sama, mantan Wakapolri yang juga Anggota Komisi III DPR RI, Adang Daradjatun, menagku khawatir keterlibatan tiga jenderal polisi di kasus pelarian Djoko Tjandra sudah terorganisir.
Penulis : Tito-Dirhantoro
Sumber : Kompas TV