Survei SMRC: Masyarakat Anggap Indonesia di Ambang Resesi
Politik | 14 Juli 2020, 16:09 WIBJAKARTA, KOMPAS.TV - Mayoritas warga Indonesia menganggap Indonesia saat ini berada di ambang resesi. Namun ada peningkatan persentase warga yang menganggap ekonomi Indonesia akan membaik.
Hal itu diungkap dalam survei yang dikeluarkan Saiful Mujani Research Center (SMRC) tentang kondisi ekonomi indonesia di masa pandemi, Selasa (14/7/2020).
Baca Juga: Survei SMRC: Bansos Terdampak Covid-19 Tak Tepat Sasaran, Warga yang Berhak Belum Terima Bantuan
Peneliti SMRC Deni Irvani, dalam konferensi pers secara virtual memaparkan hasil survei tersebut.
"Sekitar 80% warga percaya bahwa Indonesia saat ini berada di ambang krisis dan resesi."
"Demikian pula 81% warga menilai kondisi ekonomi nasional sekarang lebih buruk dibanding tahun lalu, sementara 71%, merasa kondisi ekonomi rumah tangganya sekarang lebih buruk dibanding sebelum pandemi."
"Lebih jauh lagi, 87% warga menilai jumlah PHK sekarang lebih banyak dibanding tahun lalu."
Namun sebaliknya, terdapat optimistis dari masyarakat bahwa perekonomian Indonesia akan membaik. "Warga yang optimistis menilai ekonomi nasional tahun depan lebih baik mencapai sekitar 47%; sementara yang menilai akan lebih buruk atau tidak ada perubahan 39%," kata Deni.
Menurut Deni, ini merupakan peningkatan yang optimistis dari masyarakat dibanding survei sebelumnya yang hanya 27%.
Baca Juga: Menko Perekonomian: RUU Cipta Kerja Belum Final - AIMAN (Seg 4)
Sementara Dirut SMRC Sirojudin Abas mengatakan, optimistis dari masyarakat ini kemungkinan berhubungan dengan langkah-langkah yang diambil pemerintah terkait penerapan tatanan kehidupan baru di tengah pandemi Covid-19.
Salah satu langkah pemerintah yang diketahui untuk mendorong perekonomian berjalan adalah desakan kepada DPR untuk mengesahkan RUU Cipta Kerja.
Menurut Sirojudin, RUU Cipta Kerja membuat masyarakat optimistis terhadap langkah pemerintah dalam mengatasi krisis ekonomi.
Hasil survei sikap publik terhada RUU Cipta Kerja adalah:
Sebanyak 58% mendukung langkah Presiden Jokowi untuk menjadikan RUU Cipta Kerja sebagai instrumen kebijakan mengatasi krisis ekonomi. Yang tidak mendukung hanya 35%.
Warga yang tahu RUU Cipta Kerja pada umumnya, 66%, mendukung langkah Presiden Jokowi menjadikan RUU Cipta Kerja sebagai instrumen kebijakan untuk mengatasi mencegah PHK dan mempeluas lapangan kerja. Yang tidak mendukung hanya 28%.
Penulis : Hariyanto-Kurniawan
Sumber : Kompas TV