Fakta-Fakta 1.280 Orang Secapa AD Positif Corona: Berawal Periksa Bisul Ternyata Banyak OTG
Peristiwa | 12 Juli 2020, 10:20 WIBTak lama kemudian jumlah kasus Covid-19 di Secapa AD pun terus membengkak.
Dari awalnya hanya ratusan orang yang terkonfirmasi, data terbaru tercatat telah mencapai 1.280 orang di Secapa AD dinyatakan positif corona (Covid-19).
Dari total jumlah itu, mereka terdiri dari 991 perwira siswa, 289 staf atau anggota, serta keluarga dari Secapa AD.
Saat itu pun tak dapat dielakan, jumlah kasus positif Covid-19 di Kota Bandung, Jawa Barat, melonjak tajam.
Salah satu penyebabnya karena adanya klaster baru dari Secapa AD yang berlokasi di Jalan Hegarmanah, Kecamatan Cidadap, Kota Bandung.
Baca Juga: Secapa Angkatan Darat Jadi Klaster Baru, Panglima TNI Akan Evaluasi
Hampir Semua OTG
Menurut Andika, sebagian besar siswa dan staf di Secapa TNI AD yang dinyatakan positif Covid-19 merupakan orang tanpa gejala (OTG).
“Dari 1.280 yang di Secapa juga kan hampir semua tidak merasakan apa-apa. Positif itu diagnosa, tapi secara realita, mereka tidak merasakan apa-apa,” kata Jenderal Andika pada Sabtu (11/7/2020).
Meskipun begitu, Andika menuturkan, pihaknya tetap membatasi mereka yang positif untuk tidak berhubungan langsung dengan orang yang negatif.
“Tetap mereka dibatasi, supaya tidak berhubungan langsung dengan yang negatif," ujar Andika.
Baca Juga: Kronologi Awal Mula Covid-19 di Secapa AD, KSAD: Berawal dari Ketidaksengajaan
Kegiatan Akademis Sudah Selesai
Meskipun ribuan siswa kini tengah menjalani isolasi mandiri, kegiatan pendidikan di Secapa AD masih berlangsung sesuai kurikulum, namun kegiatan bersifat akademis sudah selesai.
Minggu ini, kata Andika, merupakan kegiatan terakhir sebelum penutupan kegiatan pendidikan. Rencananya, dilakukan padaakhir bulan Juli 2020.
"Kegiatan mereka masih berlanjut sesuai kurikulum, kebetulan mereka sudah selesai semua jadwal yang bersifat akademis maupun keluar," kata Andika.
"Jadi ini adalah minggu-minggu terakhir sebelum ditutup pendidikannya, yang rencananya akhir bulan ini."
Pihaknya pun tetap mengawasi para siswa selama isolasi mandiri dilakukan di komplek Secapa AD, baik dari segi kesehatan maupun pola makan hingga istirahatnya.
"Jadi didalam kegiatan sehari-hari sesuai jadwal mereka pun, kita isolasi mereka, tapi bukan di dalam barak saja, tetap keluar,” kata Andika.
“Kepada setiap mereka kita belikan obat, misalnya kita awasi dalam hal istirahat. Jam 9 istirahat malam, handphone mati, dengan harapan mereka punya jam istirahat yang cukup, moreless 8 jam.”
Tak hanya itu, setiap jam makan pun mereka diawasi. Setelah itu mereka juga wajib berolahraga, tapi tidak yang terlalu berat sehingga membuat mereka kelelahan.
Baca Juga: Pertama Kali, Donald Trump Pakai Masker di Depan Publik
Penulis : fadhilah
Sumber : Kompas TV