> >

Prabowo Subianto Jadi Leading Sector Lumbung Pangan Nasional, Jokowi: Kita Harapkan Dukungan Daerah

Politik | 9 Juli 2020, 21:50 WIB
Menteri Pertahanan Prabowo Subianto dan Presiden Jokowi duduk di dalam sebuah saung kayu saat kunjungan kerja di Kabupaten Kapuas, Kalimantan Tengah, Kamis (9/9/2020). (Sumber: Biro Pers Sekretariat Presiden)

JAKARTA, KOMPAS.TV - Menteri Pertahanan (Menhan) Prabowo Subianto menjadi leading sector dalam pengembangan lumbung pangan nasional.

Penunjukan Menhan Prabowo langsung dilakukan oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi).

Hal itu disampaikan Presiden Jokowi setelah meninjau lokasi pengembangan lumbung pangan nasional di Kalimantan Tengah bersama Prabowo, Kamis (9/7/2020). 

"Karena ini menyangkut cadangan strategis pangan kita, leading sector-nya akan kita berikan ke Pak Menhan (Prabowo Subianto)," kata Jokowi seperti dikutip dari siaran pers resmi Istana, Kamis malam. 

Presiden Jokowi mengatakan, Prabowo selaku leading sector akan didukung oleh Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo serta Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono. 
"Tentu saja di daerah kita harapkan ada dukungan dari gubernur dan para bupati," kata Jokowi.

Ada dua lokasi pengembangan lumbung pangan nasional di Kalimantan Tengah yang ditinjau langsung oleh Presiden Jokowi. 

Pertama, di Kabupaten Kapuas yang direncanakan menempati lahan potensial seluas 20.704 hektar. 
Dari jumlah tersebut, lahan yang telah fungsional mencapai 5.840 hektar. 

Kedua, di Kabupaten Pulang Pisau seluas 10.000 hektare lahan potensial. 

Jokowi melanjutkan, untuk tahun ini setidaknya akan diselesaikan terlebih dahulu lahan seluas 30.000 hektare dan akan meningkat hingga dua tahun ke depan. 

"Dalam 1,5 sampai maksimal dua tahun akan ditambah lagi 148.000 hektare baik itu di Kabupaten Pulang Pisau maupun Kapuas," ungkap Jokowi.

Ia berharap, pengembangan lumbung pangan baru di luar Pulau Jawa ini bisa menjadi sumber cadangan logistik nasional untuk mencegah kekurangan pasokan pangan dalam negeri. 

Cadangan logistik itu juga digunakan untuk mengantisipasi krisis pangan sebagaimana yang diperingatkan oleh Organisasi Pangan dan Pertanian (FAO). 

"Saya kira kita tahu semuanya, FAO sudah mengeluarkan peringatan bahwa krisis pangan akan melanda dunia, karena pandemi juga karena memang adanya musim yang tidak bisa diatur dan diprediksi," kata Presiden Jokowi.

Penulis : Deni-Muliya

Sumber : Kompas TV


TERBARU