> >

Erick Thohir Datangi KPK, Masuk dan Keluar Lewat Pintu Belakang, Ada Apa?

Berita kompas tv | 8 Juli 2020, 14:48 WIB
Menteri BUMN Erick Thohir melambaikan tangannya saat berjalan memasuki Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin (21/10/2019). (Sumber: ANTARA FOTO/WAHYU PUTRO A)

JAKARTA, KOMPAS.TV - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir mendatangi Gedung Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Jakarta Selatan, Rabu (8/7/2020).

Erick mengaku datang ke Gedung Merah Putih KPK untuk berdiskusi terkait Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN).

"Diskusi PEN," kata Erick singkat usai diskusi tersebut, seperti dikutip dari Antara.

Baca Juga: Erick Thohir: Sudah 53 Kasus Korupsi Saya Temukan karena Direksi BUMN Mainkan Peran Ganda

Mantan bos klub sepak bola Inter Milan itu menuturkan, kedatangannya hari ini diterima oleh seluruh pimpinan KPK.

"Semuanya (pimpinan)," ujar Erick.

Dilaporkan Antara, Erick keluar dari pintu belakang Gedung Merah Putih KPK dan tidak menjelaskan lebih lanjut terkait diskusi itu.

Usai melakukan pertemuan dengan pihak KPK, Erick keluar sekira pukul 11.48 WIB, dari pintu yang sama ketika ia datang.

Erick terlihat langsung menaiki mobil Toyota Alphard bernomor polisi RI 45 setelah ia keluar dari Gedung Merah Putih KPK.

Sementara itu, belum ada keterangan dari pihak KPK terkait kedatangan Erick hari ini, Rabu.

Baca Juga: Erick Thohir Laporkan Kasus Korupsi yang Libatkan BUMN, KPK Minta Datanya

Ilustrasi: Gedung Merah Putih Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) di Jalan Kuningan Persada, Jakarta Selatan. (Sumber: Tribunnews.com)

Korupsi BUMN

Seperti diketahui, Erick Thohir mengungkap bahwa saat ini sudah ada 53 kasus korupsi di tubuh BUMN yang merugikan negara.

"Ya memang sekarang ini sudah 53 kasus korupsi yang saya temukan saat ini," ungkap Erick Thohir dalam sesi webinar, Kamis (2/7/2020).

Dia kemudian memetakan mana saja BUMN yang bergerak di bidang pelayanan publik, bisnis, atau campuran dari keduanya.

Langkah itu dimaksudkan agar tidak timbul kecurigaan antar sesama perusahaan pelat merah.

"Ini kita mapping supaya KPI (Key Performance Indicator) direksi jelas dan tidak ada iri-irian satu sama lain," jelas dia.

Baca Juga: KPK Periksa 2 Saksi Terkait Penjualan Vila dan Sewa Rumah Persembunyian Nurhadi

KPK Minta Data

Atas pengakuan Erick, KPK memintanya menyerahkan data-data soal puluhan perusahaan pelat merah yang diduga melakukan tindak pidana korupsi.

Wakil Ketua KPK Nawawi Pomolango sebelumnya mengaku siap menjemput bola agar mendapatkan bukti dugaan korupsi yang dilakukan sejumlah perusahaan BUMN tersebut.

"Sebaiknya Pak Erick enggak cuap-cuap saja, beliau kan tau alamat kantor KPK. Malahan tercatat sudah sampai 2 kali berkunjung ke kantor KPK dan kami juga sudah pernah courtesy call ke kantornya," ujar Nawawi kepada wartawan, Minggu (5/7/2020).

"Atau jika perlu, KPK yang akan datang menjemput data-data kasus korupsi yang dimiliki Pak Erick," sambungnya.

Menurut dia, ini bukan pertama kalinya Erick Thohir mengungkap dugaan praktik korupsi di kementeriannya.

Erick Thohir sebelumnya pernah buka-bukaan soal adanya mafia alat kesehatan.

"Saya jadi tertarik untuk 'meminta' data tersebut dari beliau, mungkin luput dari pantauan dan monitoring KPK," kata Nawawi.

Baca Juga: KPK Resmi Tahan Bupati Kutai Timur dan Istri karena Kasus Suap Pekerjaan Infrastruktur

 

Penulis : fadhilah

Sumber : Kompas TV


TERBARU