Akibat Covid-19, Mensesneg: Perayaan Bulan Kemerdekaan Indonesia Dilaksanakan Terbatas dan Virtual
Sosial | 6 Juli 2020, 22:11 WIBJAKARTA, KOMPAS.TV - Pemerintah resmi meluncurkan program "Bulan Kemerdekaan" yang akan menghadirkan serangkaian kegiatan dalam rangka menyambut HUT Ke-75 Kemerdekaan Republik Indonesia.
Baca Juga: Masih Pandemi Corona, Pemerintah Gelar Rapat Terkait HUT Kemerdekaan Indonesia
Menteri Sekretaris Negara Pratikno mengatakan, perayaan hari kemerdekaan tahun ini digelar secara berbeda akibat pandemi COVID-19.
"Presiden sebelumnya telah meminta untuk dirancang HUT ke-75 RI dengan meriah seperti karnaval internasional yang melibatkan sejumlah negara. Tapi dengan adanya pandemi COVID-19 mengubah semuanya," ujar Pratikno, di Gedung Utama Kantor Sekretaris Negara, Senin (6/7/2020).
Perayaan hari kemerdekaan harus disesuaikan meski tidak mengurangi rasa khidmat menyukuri kemerdekaan dan tetap menunjukkan Indonesia sebagai negara yang besar dan kokoh secara politik, ekonomi, sosial, dan budaya.
"Sehingga diputuskan perayaan tahun ini kita lakukan secara sederhana dengan tetap mendorong antusiasme masyarakat yang tinggi. Kreativitas dan inovasi juga tetap dikedepankan hanya saja harus sesuai dengan protokol yang aman COVID-19. Maka nanti akan banyak kegiatan yang sifatnya virtual," tutur Pratikno.
Baca Juga: Mensesneg Pratikno: Rencana Memperingati HUT ke-75 RI Besar-besaran Batal Karena Covid-19
Ia menjelaskan, upacara kenaikan dan penurunan bendera akan tetap dilaksanakan secara khidmat namun dengan peserta yang terbatas. Termasuk jumlah paskibraka yang terlibat juga sangat terbatas.
Namun bukan berarti partisipasi masyarakat jadi terbatas.
Seluruh rakyat Indonesia diharapkan ikut aktif terlibat dalam upacara terutama secara virtual.
"Kami akan memperkenalkan tradisi baru, ketika lagu Indonesia Raya dikumandangkan kami mengajak seluruh masyarakat Indonesia menghentikan kegiatan sejenak, berdiri tegak, dan dengan khidmat mengikuti dikumandangkannya lagu Indonesia Raya. Termasuk masyarakat Indonesia yang berada di luar negeri," kata Pratikno.
Penulis : Deni-Muliya
Sumber : Kompas TV