> >

Forum Rektor dan Tokoh Budaya Dinilai Bisa Jembatani Komunikasi Risma dan Khofifah

Politik | 6 Juli 2020, 05:10 WIB
Walikota Surabaya Tri Rismahirini (kiri) dan Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa. (Sumber: Kolase SURYA.co.id/Yusron Naufal Putra/Kompas.com)

Proses inilah yang kemudian, menurut Suko, tidak ada dialog dengan sejumlah kalangan di luar Pemkot yang mungkin juga memiliki data tersendiri.

"Bu Risma ini seharusnya disediakan informasi yang memadai agar ketika bertemu pihak lain bisa saling menerima informasi," ujarnya.

"Karena pasokan informasi yang diberikan ke Bu Risma boleh jadi saya tidak mengatakan salah, tapi harus dimatangkan terlebih dahulu," sambungnya.

Suko kemudian mencontohkan ketika para dokter menjelaskan bahwa di Rumah Sakit dr Soetomo ada 73 persen pasien yang merupakan warga Surabaya. Hal itu ternyata membuat Risma kaget.

"Kalau melihat runtutan dialog dengan dokter senior, juga melihat gagaimana Bu Risma menceritakan, Bu Risma mengalami shock, kemudian kaget itu," jelasnya.

Baca Juga: 3 Wanita Menari di Jembatan Suramadu Ditangkap, Khofifah: Kalau Ingin Terkenal Jangan Begini Caranya

Bantah Warga Surabaya Bandel

Sementara sebelumnya, Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini angkat bicara menanggapi pernyataan bahwa warga Surabaya bandel karena tidak patuh protokol kesehatan selama pandemi virus corona (Covid-19).

Bahkan sebanyak 70 persen warga Surabaya dikatakan tak menggunakan masker saat pandemi Covid-19.

Risma sontak membantah keras tudingan tersebut. Menurutnya, warga Surabaya telah mematuhi protokol kesehatan, terutama tentang penggunaan masker di tengah pandemi.

"Coba dicek lagi penelitian itu untuk mana? Itu bukan untuk Surabaya. Coba cari buku yang asli dan itu sudah dibantah oleh Persakmi bahwa itu bukan hanya untuk Surabaya Raya," tegas Risma saat wawancara pada Program ROSI KOMPAS TV, Kamis (2/7/2020) malam.

"Saya kira kita nggak perlu ngomong itu karena menurut saya itu pelanggaran besar. Kita nggak boleh asal mengambil saja," sambungnya.

Risma menambahkan, penelitian yang menyebut warga Surabaya bandel itu tidak sesuai dengan realita.

Untuk penggunaan masker saja, lanjut Risma, bisa dilihat dari kondisi orang-orang yang berada di jalanan Kota Pahlawan itu.

"Saya tidak perlu sampaikan itu silakan dilihat sendiri, boleh dicek ke Surabaya. Saya tidak membela warga saya, tapi di cek di Surabaya kondisinya seperti apa, nanti silakan monggo dikomentari," tutur Risma.

Baca Juga: Pake Pengeras Suara Risma Ingatkan Warga Soal Protokol Kesehatan

 

Penulis : fadhilah

Sumber : Kompas TV


TERBARU