> >

Mendikbud Nadiem Makarim: Pembelajaran Jarak Jauh akan Jadi Permanen

Peristiwa | 2 Juli 2020, 22:30 WIB
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Republik Indonesia, Nadiem Makarim (Sumber: Youtube Kemendikbud RI)

JAKARTA, KOMPAS TV - Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud), Nadiem Makarim, mengatakan kegiatan pembelajaran siswa yang selama ini dilakukan dengan jarak jauh masih akan berlanjut. 

Terlebih di tengah situasi pandemi wabah virus corona atau Covid-19. Bahkan metode pembelajaran demikian tampaknya bakal dipermanenkan 

Menurut mantan bos Gojek itu, pemanfaatan teknologi dalam kegiatan belajar mengajar akan menjadi hal yang mendasar.

Baca Juga: Mendikbud Nadiem Makarim Tegaskan Tak Ada Peleburan Pelajaran Agama dan PPKN

"Pembelajaran jarak jauh, ini akan menjadi permanen. Bukan pembelajaran jarak jauh pure saja, tapi hybrid model. Adaptasi teknologi itu pasti tidak akan kembali lagi," kata Nadiem dalam rapat kerja bersama Komisi X DPR, Kamis (2/7/2020).

Dia mengatakan, pemanfaatan teknologi ini akan memberikan kesempatan bagi sekolah melakukan berbagai macam modeling ketika menerapkan kegiatan belajar.

"Kesempatan kita untuk melakukan berbagai macam efisiensi dan teknologi dengan software dengan aplikasi,” ujar Nadiem.

Baca Juga: Ini Petunjuk Mendikbud Nadiem Soal Penggunaan Dana BOS, BOP PAUD Selama Pandemi Covid-19

“Dan memberikan kesempatan bagi guru-guru dan kepala sekolah dan murid-murid untuk melakukan berbagai macam hybrid model atau school learning management system. itu potensinya sangat besar.”

Menurut Nadiem, hal ini terbukti dalam pelaksanaan pembelajaran jarak jauh selama pandemi Covid-19.

Ia menilai, para guru dan orang tua akhirnya mampu beradaptasi dan bereksperimen dengan memanfaatkan teknologi untuk kegiatan belajar.

Baca Juga: Mendikbud Nadiem: Hanya 6 % Peserta Didik di Zona Hijau Belajar Offline, 94 % lainnya Sekolah Online

"Walau sekarang kita semua kesulitan beradaptasi dalam PLJ, tapi belum pernah dalam sejarah Indonesia kita melihat jumlah guru dan kepala sekolah yang bereksperimen dan orang tua juga bereksperimen beradaptasi dengan teknologi," ucapnya.

"Jadi ini merupakan sebuah tantangan dan ke depan akan menjadi suatu kesempatan untuk kita.”

Nadiem sebelumnya juga sudah memutuskan dalam menentukan jadwal Tahun Ajaran Baru 2020/2021 yang tetap dilaksanakan pada Juli 2020.

Sementara pembelajaran tatap muka akan dilakukan bertahap selang dua bulan mulai dari SMA dan SMP sederajat hingga PAUD & TK.

Baca Juga: Menanti Terobosan Menteri Nadiem Makarim di Tengah Pandemi Corona

Dalam siaran pers Kemendikbud, Nadiem mengatakan bahwa hasil tersebut merupakan keputusan Kemendikbud bersama Gugus Tugas Percepatan penanganan Covid-19, Kemenko PMK, Kemenag, Kemenkes, Kemendagri, BNPB dan Komisi X DPR RI.

Dijelaskan, panduan yang disusun dari hasil kerja sama dan sinergi antar kementerian ini bertujuan mempersiapkan satuan pendidikan saat menjalani masa kebiasaan baru.

“Prinsip dikeluarkannya kebijakan pendidikan di masa Pandemi Covid-19 adalah dengan memprioritaskan kesehatan dan keselamatan peserta didik, pendidik, tenaga kependidikan, keluarga, dan masyarakat," ujar Nadiem.

Baca Juga: Tahun Ajaran Baru Tetap Dimulai 13 Juli: Siswa Belajar dari Rumah, Ini Pedomannya

Nadiem menegaskan, proses pengambilan keputusan dimulainya pembelajaran tatap muka bagi satuan pendidikan di kabupaten/kota dalam zona hijau dilakukan secara sangat ketat dengan persyaratan berlapis.

Keberadaan satuan pendidikan di zona hijau menjadi syarat pertama dan utama yang wajib dipenuhi bagi satuan pendidikan yang akan melakukan pembelajaran tatap muka.

“Jika salah satu dari empat syarat tersebut tidak terpenuhi, peserta didik melanjutkan Belajar dari Rumah secara penuh,” kata Mendikbud.

Penulis : Tito-Dirhantoro

Sumber : Kompas TV


TERBARU