10 Jenderal Ini Ikut Kena Semprot Presiden Jokowi Saat Sidang Kabinet Paripurna
Berita kompas tv | 29 Juni 2020, 22:56 WIBJAKARTA, KOMPASTV – Presiden Joko Widodo mengungkapkan kekesalannya dengan kinerja kabinet yang menganggap krisis akibat pandemi Covid-19 hal yang normal.
Presiden Jokowi juga menilai para menterinya tidak memiliki sense of crisis. Ia menganggap kinerja menteri bias-biasa saja.
Bahkan kinerja kabinet tidak ada kemajuan yang signifikan dalam penanggulangan krisis akibat pandemi Covid-19.
Baca Juga: Ternyata Presiden Jokowi Berulang Kali Ingatkan Menteri, Puncaknya Ancaman Reshuffle
Kejengkelan Presiden Jokowi ini diluapkan saat membuka Sidang Kabinet Paripurna di Istana Negara, Kamis (18/6/2020).
Seluruh menteri yang hadir ikut kena semprot Presiden Jokowi. Tak terkecuali para menteri yang berlatar belakang purnawirawan Jenderal TNI maupun Polri.
Seperti Menko Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Panjaitan, Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian, Menteri Pertahanan Prabowo Subianto, Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto, Menteri Agama Fachrul Razi serta Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko.
Selain para menteri Kepala BIN Jenderal (Purn) Polri Budi Gunawan, Panglima TNI Marsekal TNI Hadi Tjahjanto, Jenderal Polisi Idham azis serta Letjen TNI Doni Monardo juga ikut kena tegur presiden Jokowi.
Baca Juga: Analisis di Balik Jokowi Marahi Menteri hingga Ancam Reshuffle dan Bubarkan Lembaga
“Saya harus ngomong apa adanya nggak ada progress yang signifikan. Nggak ada,” ujar Presiden Jokowi saat Sidang Kabinet Paripurna di Istana Negara, Kamis (18/6/2020) yang diunggah Sekretariat Presiden di Youtube, Minggu (28/6/2020).
Presiden Jokowi meningatkan dalam situasi saat ini perlu langkah-langkah extraordinary.
Presiden juga menegaskan bakal membuka langkah politik atau langkah pemerintahan untuk mendorong agar krisis akibat pandemi Covid-19 tidak bekepanjangan serta ekonomi tetap berjalan.
Langkah yang paling tegas yang akan diambil presiden jika kinerja para menteri masih biasa-biasa saja yakni membubarkan lembaga dan reshuffle atau perombakan kabinet.
Baca Juga: Jokowi Marah! Menteri Kesehatan Kena Sentil Soal Anggaran Belanja
“Bisa saja, membubarkan lembaga. Bisa saja reshuffle. Udah kepikiran ke mana-mana saya. Entah buat Perppu yang lebih penting lagi. Kalau memang diperlukan. Karena memang suasana ini harus ada, suasana ini tidak, bapak ibu tidak merasakan itu sudah. Artinya tindakan-tindakan yang extraordinary keras akan saya lakukan,” tegas Presiden Jokowi.
Penulis : Johannes-Mangihot
Sumber : Kompas TV