> >

Khofifah dan Risma Kerap Silang Pendapat, Pengamat: Apa Susahnya Duduk Bareng

Berita kompas tv | 25 Juni 2020, 20:37 WIB
Walikota Surabaya Tri Rismahirini (kiri) dan Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa. (Sumber: Kolase SURYA.co.id/Yusron Naufal Putra/Kompas.com)

KOMPASTV - Penanganan corona di Jawa Timur, memang kerap diwarnai silang pendapat antara Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa dan Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini.

Puncak perseteruan adalah ketika Risma marah karena kesal dua mobil laboratorium dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) yang tadinya diperbantukan untuk Surabaya seketika melenceng dialihkan Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Jatim ke Lamongan.

Menariknya, hari ini Presiden Jokowi datang langsung ke Surabaya mengecek sejauh mana penanganan virus corona di Surabaya.

"Saya titip agar koordinasi antar management betul betul dilakukan," seru Jokowi saat berpidato di Surabaya, Kamis (25/6/2020).

Baca Juga: Jokowi Minta Koordinasi Penanganan Corona Jatim Diperbaiki, Sindir Khofifah dan Risma?

Tak hanya sekali, tercatat ada beberapa fakta kedua tokoh ini (Khofifah dan Risma) saling sindir hingga akhirnya semakin disorot masyarakat seiring meningkatnya kasus baru corona di Surabaya.

Banyaknya silang pendapat dan saling sentil Khofifah dan Risma ternyata mengundang reaksi pengamat politik Adi Prayitno. 

"Pertama, sangat tak elok kedua pemimpin itu mempertontonkan ketidakharmonisan di depan publik. Malah bikin panik masyarakat karena pemimpin mereka tak solid, tak kompak, bahkan saling tengkar.

Cukup duduk bareng saja apa susahnya bicara dari hati ke hati tak perlu berebut paling benar. Kan malu dilihat orang apalagi Jatim banyak menang lomba video tangani corona dari Mendagri," ketus Adi saat dihubungi KompasTV melalui Whatsapp, Kamis (15/6/2020).

Baca Juga: Banyak Klaster Baru di Jawa Timur, Ini Penjelasan Khofifah ke Presiden Jokowi

Menurut Adi, jika terlalu sering berseteru, mereka tak menyelesaikan apapun. Malah kasus corona makin melonjak.

"Apalagi Bu Risma dan Bu Khofifah sama-sama pendukung Jokowi. Untuk apa sih kerap silang pendapat?"

Terkait efek pertengkaran itu publik mencium aroma rivalitas keduanya kkarena selalu digadang-gadang sebagai calon potensial jadi Capres di 2024.

"Makanya saling serang demi menunjukkan kinerja terbaik sambil menegaskan yang lain. Kalau begini kan repot, ya lebih baik duduk bareng, akur," tukas Adi.

Penulis : Ade-Indra-Kusuma

Sumber : Kompas TV


TERBARU