> >

Walau di Zona Hijau Sekolah dan Madrasah Berasrama Masih Dilarang Buka Tatap Muka

Berita kompas tv | 15 Juni 2020, 18:26 WIB
Ilustrasi siswa siswi Madrasah yang sedang membaca besama di halaman sekolah (Sumber: KOMPAS.COM)

JAKARTA, KOMPASTV - Pemerintah memutuskan untuk tidak membuka kegiatan belajar mengajar di sekolah maupun madrasah dengan sistem asrama meski berada di zona hijau. 

Menteri Pendidikan dan Kebudayan, Nadiem Makarim menjelaskan sekolah dan madrasah berasrama tetap melakukan pembelajaran dari rumah selama masa transisi atau dua bulan pertama dari tahun ajaran baru yang dimulai Juli 2020.

"Pembukaan asrama dan pembelajaran tatap muka dilakukan secara bertahap pada masa kebiasaan baru dengan persyaratan," ujar Nadiem dalam webminar, Senin (15/6/2020).

Baca Juga: Pemerintah Keluarkan SKB 4 Menteri Sebagai Panduan Masuk Sekolah

Adapun persyaratan pembukaan asrama yakni, bagi kapasitas asrama dengan peserta didik kurang lebih memiliki 100 orang dalam dua bulan pertama masa transisi tidak diperbehkan dibuka. 

Asrama dibuka pada masa kebiasaan baru dengan tahapan yakni pada bulan pertama hanya bisa menampung 50 persen peserta didik, kemudian bulan kedua baru dilaksanakan 100 persen peserta didik.

Begitu juga dengan asrama yang memiliki lebih dari 100 peserta didik. Pada dua bulan pertama masa transisi tidak diperbehkan dibuka. 

Asrama dibuka pada masa kebiasaan baru secara bertahap yakni pada bulan pertama hanya menampung 25 persen, kemudian pada bulan kedua 50 persen, bulan ketiga 75 persen dan bulan keempat 100 persen.

Baca Juga: Seluruh Mahasiswa Asrama Bethel Dievakuasi ke Wisma Atlet Kemayoran

"Kenapa asrama ini tidak dapat dibuka karena memiliki resiko yang sangat rentan," ujar Nadiem. 

Senada dengan Nadiem, Dirjen Bimas Islam Kementerian Agama, Komaruddin Amin memastikan kebijakan pendidikan madrasah telah ditetapkan untuk tidak dibuka selama dua bulan masa transisi. 

Di sisi lain, pihaknya masih membahas aturan bagi pembukaan pesantren. Aturan ini akan disampaikan secara resmi oleh menteri agama, pada satu sampai dua hari ke depan.

Saat ini ada pesantren yang memulangkan santrinya dan ada yang tidak memulangkan. Namun pesantren yang tidak memulangkan santri tetap mengedepankan protokol kesehatan.

Baca Juga: Kasus Positif Corona di Singapura Mayoritas Dari Pekerja Migran yang Tinggal di Asrama

pihaknya juga mengimbau kepada kepala pendidikan di pesantren dan santri agar terus mengutamakan keselamatan dan kesehatan, menjaga protokol covid-19 serta membiasakan hidup sehat.

"Terkait pendidikan madrasah, saya kira sama persis dipaparkan Pak Menteri, protokol kesehatan harus menjadi prioritas utama," ujar Komaruddin.

 

Penulis : Johannes-Mangihot

Sumber : Kompas TV


TERBARU