> >

Jokowi: Rp 677,2 T untuk Penanganan Covid-19, Ada Niat Korupsi Silakan Gigit dengan Keras!

Berita kompas tv | 15 Juni 2020, 11:40 WIB
Presiden Joko Widodo (Jokowi) saat di Istana Merdeka, Jakarta, Selasa (2/6/2020) (Sumber: YouTube: Sekretariat Presiden)

JAKARTA, KOMPAS.TV - Presiden Joko Widodo atau Jokowi membuka Rakornas Pengawasan Intern Pemerintah Tahun 2020 secara virtual dari Istana Merdeka Jakarta pada Senin (15/6/2020) pagi. 

Saat menyampaikan sambutan dalam prosesi pembukaan rakornas, Presiden Jokowi meminta para pengawas untuk “menggigit dengan keras” jika ada oknum yang membandel memiliki niat untuk korupsi. 

Baca Juga: Momen Olahraga Pagi Jokowi bersama Kepala Staf TNI di Istana Bogor

Rakornas tahun ini mengambil tema Kolaborasi dan Sinergi Aparat Pengawasan Intern Pemerintah Pemeriksaan Eksternal dan Aparat Penegak Hukum dalam Rangka Pengawasan Percepatan Penanggulangan Covid-19 dan Program Pemilihan Ekonomi Nasional. 

Selaras dengan tema yang diusung, pengawasan soal dana percepatan penanggulangan Covid-19 menjadi fokus utama.

Kesamaan persepsi antar pihak dalam pengelolaan akuntabilitas keuangan pemerintah pusat dan daerah menjadi poin penting dalam percepatan penanganan Covid-19. 

Seperti yang diketahui, pemerintah telah mengalokasikan 677 triliun rupiah untuk keperluan penanganan Covid-19.  

Baca Juga: Gugus Tugas Covid-19 Keluarkan Surat Edaran Jam Masuk Kerja Dibagi 2 Gelombang

“Saya perlu ingatkan bahwa pemerintah telah alokasikan dana sebesar Rp 677,2 T untuk percepatan penanganan COVID dan pemulihan ekonomi nasional. Oleh sebab itu, tata kelola harus baik, sasaran harus tepat, prosedur harus sederhana dan tidak berbelit, output dan outcome harus maksimal bagi seluruh rakyat Indonesia,” kata Jokowi.

Anggaran ini dinilai sangat besar dan diyakini akan berdampak luas, sehingga dibutuhkan sinergitas untuk memaksimalkannya. 

Demi menjamin dana yang dimiliki pemerintah bisa tepat sasaran, presiden meminta pengelolaan anggaran dilakukan dengan baik, serta tidak dimanfaatkan oleh oknum yang bertujuan menguntungkan diri sendiri.

Baca Juga: Berapa Kekayaan Presiden Jokowi Saat Ini?

“Pencegahan harus diutamakan, tata kelola harus didahulukan, tapi kalau ada yang membandel, ada niat korupsi, ada mens rea, silakan bapak ibu digigit dengan keras. Uang negara harus diselamatkan, kerpecayaan rakyat harus kita jaga,” tegas Presiden Jokowi.

Penulis : Idham-Saputra

Sumber : Kompas TV


TERBARU