> >

Nadiem Makarim Tegaskan Informasi Juli Masuk Sekolah Hoaks: Keputusan Ada Pada Gugus Tugas

Berita kompas tv | 20 Mei 2020, 20:32 WIB
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nadiem Makarim (Sumber: KompasTV) 

JAKARTA, KOMPASTV -  Menteri Pendidikan dan Kebudayan (Mendikbud) Nadiem Makarim belum bisa memastikan siswa dapat kembali masuk sekolah pada periode ajaran baru 2020/2021 pada pertengahan Juli mendatang.

Hal itu disampaikan Nadiem saat rapat dengar pendapat dengan Komisi X DPR RI di gedung parlemen, Senayan, Rabu (20/5/2020).

Nadiem menjelaskan pihaknya sudah menyiapkan sejumlah skenario terkait pembukaan sekolah pada ajaran baru. Namun hal ini masih terus didiskusikan dengan para pakar dan keputusan siswa kembali masuk sekolah masih dibahas oleh Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19.

Baca Juga: Serikat Guru: Diharapkan Ada Penundaan Tahun Ajaran Baru Sekolah Selama Wabah Corona

Menurut Nadiem, pembukaan sekolah di tahun ajaran baru, bukan hanya sebatas pendidikan. Faktor penanganan Covid-19 juga menjadi aspek yang dipertimbangkan. 

"Dan tentunya keputusan itu masih di dalam Gugus Tugas, bukan di Kemendikbud. Jadi saya tidak bisa memberikan pernyataan apa-apa, karena keputusan ada pada Gugus Tugas," ujar Nadiem.

Lebih lanjut Nadiem meluruskan bahwa Kemendikbud belum mengumumkan kegiatan belajar mengajar di rumah akan diteruskan hingga akhir tahun. 

Ia juga menegaskan bahwa informasi siswa kembali masuk sekolah pada tahun ajaran baru dimulai pada akhir tahun atau awal tahun 2021 serta informasi yang menyebut masuk sekolah pada tahun ajaran baru menunggu tahun berikutnya adalah tidak benar alias hoax.

Baca Juga: Mulai 13 Juli Siswa Kembali Masuk Sekolah, Pengamat Usul Ditunda Sampai Januari 2021

Namun kalender akademik pendidikan pada tahun ajaran baru 2020/2021 tetap dimulai pertengahan Juli 2020. Sedangkan pembukaan kembali sekolah menunggu keputusan Gugus Tugas Covid-19 dan Kementerian Kesehatan.

"Kami tidak pernah mengeluarkan pernyataan kepastian, karena memang bukan keputusannya di kami. Jadi mohon stakeholder, media yang menyebut itu, itu tidak benar," ujar Nadiem.

 

Penulis : Johannes-Mangihot

Sumber : Kompas TV


TERBARU