> >

Dewan Pakar IDI Ungkap Faktor yang Buat Pasien Covid-19 Gagal Napas

Agama | 18 April 2020, 17:45 WIB
Ilustrasi petugas medis berpakaian lengkap dengan alat kesehatan tengah tangani pasien terpapar virus corona (Covid-19) (Sumber: kompas.com)

JAKARTA, KOMPASTV - Dewan Pakar Ikatan Dokter Indonesia (IDI) dr Abidinsyah Siregar menjelaskan pada umumnya virus corona akan menyerang paru-paru pasien yang terinfeksi.

Virus dengan cepat menyerang paru-paru sehingga ruang dalam organ tersebut dikuasai. Hal inilah yang membuat pasien yang terinfeksi gagal napas. 

"Dalam tempo cepat, (virus) mengisi bagian semua paru-paru sehingga dorongan oksigen tersingkir oleh virus-virus ini. Mulai ada perasaan tercekik, prosesnya akan berjalan sendiri dan mungkin akan bertahan selama 14 hari," ujarnya saat diskusi bertajuk "Ikhtiar Melawan Corona" yang digelar secara daring pada Sabtu (18/4/2020).

Baca Juga: Hasil Evaluasi Temukan Fakta Masa Inkubasi Virus Corona di Indonesia 5 sampai 6 Hari

Meski dapat menguasai organ paru-paru, namun virus memiliki potensi mati dengan sendiri jika sudah melampaui 14 hari masa inkubasi.

Imun dalam tubuh akan bertarung dengan virus. Dalam proses ini sistem kekebalan imun individu yang telah tertular virus corona dipertaruhkan selama masa inkubasi 14 hari.

"Pertarungan itu akan terjadi seperti lomba sprint. Virus akan bertahan selama 14 hari. Kalau lewat, virus sudah kehabisan kemampuan bertahan, lalu mati sendiri," ujar Abindinsyah.

"Akan tetapi perlu diingat bahwa selama 14 hari inkubasi tadi sistem imun tubuh dipertaruhkan," imbuhnya.

Baca Juga: India Impor Bahan Baku Obat Untuk Covid-19 di Indonesia

Abindinsyah kembali mengingatkan saat ini belum ada obat dan vaksin untuk menyembuhkan atau mencegah Covid-19. 

Satu-satunya cara yang bisa dilakukan masyarakat adalah menyingkirkan sumber penularan dengan orang-orang yang berpotensi tertular.

Serta mengikuti anjuran pemerintah seperti, tetap di rumah, mencuci tangan dengan sabung di air mengalir, menggunakan masker, menjaga jarak.

"Itu terpaksa kita lakukan dan hanya itu yang bisa kita lakukan sekarang," ujarnya.
 

Penulis : Johannes-Mangihot

Sumber : Kompas TV


TERBARU