> >

Masih Dikembangkan, Vaksin Virus Corona Diprediksi akan Tahan Lama

Berita kompas tv | 26 Maret 2020, 23:59 WIB
Ilustrasi sampel spesimen darah tes virus corona (Sumber: Shutterstock/Kompas.com)

KOMPAS.TV - Vaksin untuk penyakit Covid-19 yang disebabkan virus corona masih dalam tahap pengembangan. Prosesnya pun memakan waktu cukup lama.

Sebagaimana dilansir dari techcrunch via Kompas.com, meski masih dalam pengembangan, vaksin tersebut diperkirakan akan sangat efektif dan mampu bertahan cukup lama, setidaknya dalam beberapa tahun.

Tidak hanya itu, kabar baik lainnya sebagaimana dilansir dari penelitian Universitas Johns Hopkins, mengatakan bahwa virus corona alias SARS-Cov-2 alias Covid-19 tidak melakukan mutasi di dalam tubuh manusia.

Baca Juga: Viral Jenazah PDP Virus Corona Dicium Keluarga, Begini Penjelasan Dokter

Semua virus biasanya mengalami evolusi, yaitu melakukan replikasi diri dari inangnya dan menyebar ke seluruh populasi. Namun, virus corona rupanya tidak cepat bermutasi.

Tahapan Uji Klinis Vaksin

Selain kabar baik tersebut, pakar ilmuwan juga berusaha memaparkan bagaimana tahapan uji klinis vaksin berproses.

Lamanya proses itu untuk memastikan keselamatan manusia dan mengetahui seberapa bermanfaatnya vaksin tersebut.

Menurut Bruce Thompson, Dekan Fakultas Kesehatan di Universitas Swinburne, Australia, pengobatan apa pun yang dijual harus melewati beberapa tahapan proses standardisasi berdasarkan uji coba klinis mulai dari fase 1 sampai fase 3.

"Kita harus memastikan obat atau vaksin itu aman, tidak melukai dan tahu seberapa efektivitasnya," katanya.

Baca Juga: Perhatian! 5 Hal Infeksi Virus Corona Tanpa Gejala yang Harus Diketahui

Prosesnya secara umum terbagi menjadi enam fase, yaitu:

Desain Vaksin: Proses di mana para pakar mempelajari patogen dan memutuskan bagaimana sistem imun bisa menyadari kehadiran patogen tersebut.

Uji Hewan: Vaksin baru yang diuji kepada hewan berfungsi untuk menunjukkan apakah vaksin itu dapat bekerja dan tidak memiliki efek samping yang ekstrem.

Uji Klinis Tahap I: Merepresentasikan uji pertama kepada manusia untuk mengetahui tingkat keamanannya, dosisnya dan efek sampingnya. Uji coba ini hanya membutuhkan sedikit relawan.

Uji Klinis Tahap II: Terdapat analisis mendalam tentang bagaimana cara kerja vaksin secara biologis.

Uji coba ini melibatkan relawan lebih banyak dan membutuhkan penilaian terhadap respons psikologis dan interaksi selama perawatan.

Intinya, uji coba vaksin virus corona menilai bagaimana stimulasi vaksin dalam sistem imun bekerja.

Uji Klinis Tahap III: Adalah tahap akhir yang melihat bagaimana jumlah besar relawan yang diuji coba merespons dalam waktu lama.

Persetujuan Peraturan: Terakhir, badan pengawas akan melihat bukti dari hasil uji coba klinis dan menyimpulkan apakah vaksin dapat diberikan seluruhnya atau tidak.

Baca Juga: Kabar Baik, Lebih dari 103.000 Orang di Seluruh Dunia Sembuh dari Virus Corona

Namun, untuk kasus Covid-19, proses uji klinis dipercepat dalam beberapa tahap. Seperti yang dilaporkan STAT News, vaksin yang dikembangkan Moderna telah melewati tahapan dari desain vaksin langsung ke uji klinis tahap I.

Vaksin mRNA-nya bahkan melewatkan tes klinis kepada hewan. Tes-tes itu telah berlangsung di Seattle, Kaiser Permanente Washington Health Institute dengan sejumlah relawan yang sudah mendaftar.

Penulis : fadhilah

Sumber : Kompas TV


TERBARU